Sukses

Anwar Si Pembunuh Gambar Stempel Kunjungan di Tangan Pakai Spidol

Anwar dan Ade keluar Rutan Salemba dan langsung menuju pangkalan bajaj yang mangkal di depan Rutan Salemba, Jalan Percetakan Negara.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya melakukan rekonstruksi pelarian Anwar alias Rizal dari Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat. Terpidana kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan siswi MTs itu kabur saat Lebaran hari kedua atau Kamis 7 Juli 2016.

Dalam rekonstruksi Minggu (17/7/2016), Anwar melakukan reka adegan bersama istrinya, Ade Irma Suryani. Awalnya, Ade melakukan adegan saat dia menjenguk suaminya pada Rabu 6 Juli 2016. Ada tiga adegan yang dijalani mereka pada reka adegan ini.

Kemudian, keduanya menjalani reka adegan bagian kedua, atau saat Ade kembali menjenguk Anwar pada Kamis‎ 7 Juli 2016. Ada sekitar 33 adegan yang diperagakan mereka.

Pada reka ini, diawali dari pengisian formulir jenguk oleh Ade di pos kunjungan Rutan Salemba sekitar pukul 14.00 WIB. Usai mengisi formulir dan menunggu panggilan, Ade masuk ke dalam rutan dengan memperlihatkan kartu identitas. Selanjutnya, di pintu berikutnya Ade diperiksa dan dicatat identitasnya. Ade juga mendapat stempel dan blangko kunjungan dari petugas di pintu selanjutnya.

Kemudian, Ade masuk ke dalam ruang P2U untuk diperiksa stempel kunjungan. Dia juga kembali diperiksa, terutama barang bawaannya. Di pos 6 ade kembali diperiksa stempel dan blangko kunjungan. Kemudian, Ade melewati pos 6 dan menyerahkan blangko kunjungan. Dia lalu menunggu Anwar di lapangan basket bersama dua anaknya.

Tak lama kemudian, Anwar datang menemui Ade di lapangan basket yang berdiri dekat pagar besi. Anwar sebelumnya telah menyiapkan spidol warna biru dan menaruhnya di kantung celana sebelah kanan.

Anwar bersama Ade kemudian bercengkrama kurang lebih satu jam. Di sela perbincangan itu, Anwar meminta tas dari istrinya itu. Di dalamnya terdapat kantung plastik hitam berisi baju gamis, jilbab, kacamata, dan lipstik. Barang-barang itu diminta Anwar kepada‎ istrinya saat besuk di hari pertama Lebaran.

Anwar kemudian memakai gamis, jilbab, dan kacamata.‎ Bibirnya juga dioleskan dengan lipstik. Selanjutnya Anwar mengambil spidol biru dari kantungnya dan melukiskan gambar stempel kunjungan di tangan kanannya.

Dengan mengenakan pakaian perempuan itu, Anwar menggendong salah satu anaknya. Mereka kemudian berjalan menuju pintu keluar lapangan basket. Setelah itu, keduanya bergabung dengan kerumunan pengunjung yang hendak keluar.

Anwar dan Ade juga melewati jalur pengecekan sidik jari pertama dan kedua. Mengingat, pengunjung perempuan memang tak harus diperiksa sidik jarinya. Setelah itu, mereka keluar Rutan Salemba dan langsung menuju pangkalan bajaj yang mangkal di depan Rutan Salemba, Jalan Percetakan Negara.

Saat itu, sebelum naik bajaj, Ade diperintahkan suaminya untuk meminta ke sopir bajaj agar turun di kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat. "Bu nanti bilang sama tukang bajajnya, turunin di depan proyek Kebon Kacang Tanah Abang,‎" kata Anwar kepada Ade seperti dalam reka adegan.

Ade pun melaksanakan perintah suaminya dan mengatakan ke sopir bajaj. "Bang ke arah Kebon Kacang Proyek Tanah Abang berapa?" ujar Ade. Sopir bajaj menjawab, "lima puluh ribu".

Bajaj pun kemudian meluncur ke Proyek Tanah Abang. Saat perjalanan, Anwar melepas kacamatanya, lalu membuka jilbab dan baju gamis. Dia juga menghapus lipstik di bibirnya.

Anwar alias Rizal kabur dari Rutan Salemba saat hari kedua Lebaran, Kamis 7 Juli 2016. Terpidana kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan siswi MTs itu kabur dengan menyamar sebagai wanita dan menggunakan gamis serta jilbab panjang pemberian istrinya, Ade Irma.

Sekitar seminggu kemudian, polisi berhasil menciduk kembali terpidana penjara seumur hidup tersebut di kawasan Jasinga, Bogor, Jawa Barat tanpa perlawanan. Sementara, Ade juga ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena diduga membantu suaminya melarikan diri. Karena ancaman hukumannya hanya dua tahun penjara, maka Ade tidak ditahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.