Sukses

SBY Akan Berusaha Jadi Penengah

Presiden SBY dijadwalkan berpidato pada KTT Perubahan Iklim. Presiden akan mendorong tercapainya kesepakatan global antara negara maju dan berkembang.

Liputan6.com, Kopenhagen: Ada lima hal pokok yang akan dibawa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai bekal mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim. Salah satunya, menyerukan seluruh negara untuk tidak memberikan toleransi kenaikan suhu hinggga melebihi dua derajat Celcius. Presiden dijadwalkan berpidato di KTT Perubahan Iklim di Kopenhagen, Denmark, Kamis (17/12) waktu setempat. Sesuai misi Indonesia, SBY akan mendorong tercapainya kesepakatan global pengganti Protokol Kyoto [baca: Indonesia Menginginkan KTT Hasilkan Konsensus Global]. Dalam KTT yang rencananya dihadiri lebih dari 100 negara itu, SBY akan berupaya menjembatani negara maju dan negara berkembang. Yang tak kalah pentingnya adalah angka bantuan dari negara maju supaya dapat dijalankan dengan pengawasan atau pemantauan. Langkah ini sangat diperlukan guna mencapai target sasaran pengurangan emisi gas karbon dengan benar.   Sesaat setelah sampai di Kopenhagen, Presiden Yudhoyono langsung memanggil ketua delegasi Indonesia, Rahmat Witoelar. Mantan Menteri Lingkungan Hidup itu memaparkan laporan mengenai perkembangan KTT.  Tidak berselang lama, Presiden menerima kunjungan Perdana Menteri Norwegia Jens Stoltenberg yang juga akan menghadiri KTT.  Kedua kepala negara itu bertukar pikiran mencari alternatif yang dapat ditempuh guna menghindari kemungkinan terjadinya deadlock.(TES/AYB)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.