Sukses

Ragunan Dijejali 200 Ribu Pengunjung, 19 Anak Hilang

Tak hanya anak hilang, puluhan orang lainnya terpisah dari keluarga.

Liputan6.com, Jakarta - Taman Marga Satwa Ragunan diserbu ratusan ribu pengunjung. Untuk memasuki areal saja pengunjung langsung disambut kemacetan sekitar 500 meter lebih. Butuh waktu setengah jam lebih untuk mencapai pintu masuk utama.

"Sejak hari H sampai H+2 ini, hari ini yang paling ramai. Hampir menyentuh angka 200.000 orang sejak pagi tadi," ujar Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang pada Liputan6.com di Ragunan, Sabtu (9/7/2016).

Menurut Bambang, pintu utama sengaja ditutup untuk mengurangi kemacetan. Akses pintu utama untuk masuk ke tempat wisata Ragunan, sementara dialihkan ke pintu masuk barat dan utara guna mengurai kepadatan akibat jumlah pengunjung yang semakin bertambah setiap jam.

Saking banyaknya pengunjung, rumah-rumah warga di jalan menuju Ragunan mendadak menjadi tempat parkir.

Sebab di Ragunan, areal parkir yang disediakan sudah penuh. Bambang mengaku, pihaknya telah mempersiapkan segalanya, dari area parkir motor, mobil, sampai dengan pengawasan didepan pintu utama.

"Polisi juga sudah bersiaga di sana," jelas Bambang.

Antrean panjang masuk ke Ragunan sudah dimulai sejak pukul 08.30 WIB, namun hingga pukul 14.30 WIB antrean masih panjang. Tak hanya di jalan masuk, di dalam kompleks Ragunan juga terjadi banyak antrean. Misalnya di masjid, toilet hingga beberapa arena permainan.

Pengunjung diprediksi bakal terus bertambah sore ini. Menurut Bambang, jumlah 200.000 pengunjung itu, akumulasi dari pengunjung yang memakai JakCard, tiket dan secara manual.

"Karena banyaknya pengunjung, kami pakai tiket yang manual, kalau yang tercatat sampai pukul 14.00 WIB ini, ada 128.000 orang, tapi prediksi kita sudah mencapai 200.000, karena ada yang manual tadi," jelas Bambang.

Dari pantauan Liputan6.com di Ragunan, mobilitas pengunjung sangat tinggi, dari satu kandang hewan ke kandang hewan lainnya. Hal ini, membuat megaphone yang diletakkan di beberapa sudut di Ragunan tak berhenti berbunyi.

Petugas silih berganti membacakan nama dan ciri-ciri anak yang terpisah dari orang tuanya, atau kakek yang terpisah dari rombongan keluarganya.

"Diberitahukan pada Engkong Zakir dari Ciledug, untuk datang ke pusat informasi, keluarga Engkong sedang menunggu," ujar petugas dari megaphonenya.

Dari data yang dikumpulkan Liputan6.com, sebanyak 19 anak hilang dan puluhan lainnya terpisah dari keluarga mereka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.