Sukses

Pernah Jadi 'Primadona' Mudik, Apa Kabar Simpang Jomin?

Simpang Jomin dikenal sebagai jalur paling menantang bagi pemudik dengan kemacetan yang super panjang.

Liputan6.com, Karawang - Warga yang telah lebih dari 10 tahun menjadikan mudik sebagai ritual tahunannya, tentu mereka akan tidak asing dengan nama Simpang Jomin. Ruas antara jalur menuju dan dari Jakarta-Cirebon-Bandung yang terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini, pernah menjadi primadona bagi pemudik.

Sebelum ada Tol Purbaleunyi dan Cipali, Simpang Jomin dikenal sebagai jalur paling menantang bagi pemudik, dengan kemacetan yang super panjang. Namun setelah Tol Purbaleunyi diresmikan 11 tahun lalu dan Tol Cipali resmi beroperasi setahun yang lalu, Simpang Jomin praktis mengalami penurunan jumlah kendaraan yang sangat signifikan.

"Tidak ada lagi yang namanya Simpang Jomin penuh, Mas. Dulu memang iya, Simpang Jomin paling gila macetnya. Kita berterima kasih dengan adanya tol baru itu," kata Aiptu Ferdinan, seorang anggota Satlantas Polres Karawang di Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, Jumat (1/7/2016).

Bukan hanya pemudik, petugas lalu lintas pun merasakan manfaat dari adanya kedua tol tersebut. Tidak ada istilah bagi mereka 12 tahun yang lalu untuk sedikit beristirahat.

"Enggak ada tuh, Mas, ceritanya jam segini masih di pos. Semua anggota atau rekan kami sudah jaga di tiap titik jaga untuk bantu urai atau gatur lalin. Bisa dikatakan semua hampir kurang istirahat," kata dia.

Situasi Simpang Jomin saat mudik Lebaran 2016. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Berdasarkan pantauan tim mudik Liputan6.com di Simpang Jomin, jarang terlihat adanya kendaraan pemudik. Jarang ditemukan pemandangan mobil beratapkan barang bawaan, yang menjadi ciri khas kendaraan pemudik di setiap tahunnya.

Meski demikian, Simpang Jomin masih menjadi jalur populer bagi mereka yang mudik dengan mengendarai sepeda motor. "Kalau pemudik motor, hampir dipastikan akan tetap meramaikan jalur ini, Mas. Karena ini jalur utama pemotor," kata Ferdinan menegaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini