Sukses

Misteri Pembunuh Wanita Terbungkus Plastik di Apartemen Belleza

Polisi menduga kuat pembunuh wanita terbungkus plastik merupakan orang dalam yang punya akses keluar-masuk Apartemen Belleza.

Liputan6.com, Jakarta Aparat Polres Metro Jakarta Selatan tengah berusaha memecahkan teka-teki siapa pembunuh Jeni Nurjanah di Apartemen Belleza, Permata Hijau, Jakarta Selatan. Perempuan 24 tahun itu ditemukan tewas mengenaskan dengan kondisi terbungkus plastik di kamar 23A LV 6 apartemen mewah itu.

Polisi menduga kuat pelaku merupakan orang dalam yang memiliki akses keluar-masuk di Apartemen Belleza. Korban diduga dibunuh dan ditinggal di kamar 23A LV 6 apartemen mewah itu. ‎Apalagi saksi-saksi mengatakan bahwa mereka tidak pernah menemukan jejak pembunuhan di sekitar lokasi.

"Nggak logis kalau orang mau bunuh di lobi atau di lorong. Pasti orang akan tahu," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Eko Hadi Santoso di kantornya, Jakarta, Kamis (30/6/2016).


Polisi memastikan jasad yang terbungkus plastik di Apartemen Belleza adalah Jeni Nurjanah (Liputan6.com/Nafis)

Menurut Eko, sangat sulit bagi pelaku yang diduga seorang diri membawa jasad Jeni ke dalam kamar, jika dibunuh di luar TKP. Apalagi keamanan apartemen itu sangat ketat. Selain itu, kunci kamar yang terbuat dari kartu tidak mudah dimiliki oleh sembarang orang. Hanya orang tertentu yang bisa masuk dan paham situasi apartemen.

"Sehingga dugaan kami, dia membunuh di dalam kamar apartemen lalu mengunci pintunya dari luar. Pelaku orang dalam. Dia tahu di mana bisa masuk dan keluar," beber dia.

Berdasarkan hasil olah TKP di dalam kamar mandi apartemen, penyidik menemukan sejumlah barang bukti seperti sandal, puntung rokok, dan gorden yang diduga digunakan untuk membekap leher korban hingga tewas.

"Kami masih uji Labfor untuk mengetahui barang-barang itu milik siapa. Termasuk puntung rokok yang diduga masih ada hubungannya dengan pelaku," ujar Eko.

‎Eko juga curiga, pelaku memiliki kedekatan personal dengan korban. Karena sangat tidak mungkin korban bersedia diajak ke kamar tersebut oleh pelaku jika tidak mengenalnya.

"Rekaman CCTV juga mendukung kalau ada seorang pria yang diduga sebagai pelakunya. Siapanya, itu materi penyidikan. Nanti kalau sudah tertangkap baru saya sebutkan siapa pelakunya," pungkas Eko.

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.