Sukses

Dapat Peringatan Terorisme, Polri Perketat Keamanan Saat Lebaran

Polri telah memiliki sejumlah jurus untuk mengantisipasi ancaman terorisme.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku mendapat peringatan keamanan di Indonesia. Apalagi insiden penembakan dan bom bunuh diri yang diduga dilakukan kelompok teroris, baru saja terjadi di Bandara Istanbul, Turki. Polri pun ‎memperketat keamanan selama Lebaran 2016.

"Beberapa waktu lalu kita dapat warning untuk mengantisipasi kasus terorisme. Warning itu dari deteksi kita," kata Badrodin usai memimpin apel jelang Lebaran di Mapolda Metro Jaya, Kamis (30/6/2016).

Meski tak menjelaskan detail terkait peringatan tersebut, Badrodin mengatakan, pihaknya telah memiliki sejumlah jurus untuk mengantisipasi ancaman itu. Salah satunya adalah dengan menerapkan body system untuk anggota polisi yang bertugas.

"Antisipasi yang kita lakukan bahwa penugasan anggota tidak boleh satu orang-satu orang. Jadi ada dua orang yang bertugas di suatu lokasi, satu orang yang bertugas harus mengamankan satu orang lainnya," papar dia.

Polri juga akan mengamankan jalur mudik dan tempat-tempat transportasi umum seperti terminal, pelabuhan, stasiun, dan ‎bandara. Sebanyak 158 personel gabungan TNI-Polri akan diterjunkan untuk mengamankan titik-titik penting ini di seluruh Indonesia.

"Di bandara kita tetap siapkan pengaman yang terdiri dari personel terpadu, baik dari Polri, TNI, termasuk dari pengamanan Angkasa Pura sendiri. Tentu ini yang terbuka dan yang tertutup yang ada untuk mengantisipasi kegiatan terorisme dan sabotase," tutur Badrodin.

Mantan Wakapolri itu juga menegaskan, tidak ada perlengkapan khusus yang akan digunakan anak buahnya selama mengamankan Lebaran 2016.

"Tidak ada, hanya body system. Karena perlengkapan itu kalau di kasih body face itu akan berat. Dia tidak akan bisa tahan lama, karena itu ada tujuh kilogram harus dipakai," jelas Badrodin.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.