Sukses

Keakraban IPS dengan KPK Sebelum Kena OTT

Dalam foto itu, IPS berdiri di samping kanan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. Duduk di depannya Ketua KPK Agus Rahardjo.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap anggota Komisi III DPR I Putu Sudiartana (IPS). Politikus dari Fraksi Partai Demokrat itu ditangkap Selasa malam, 28 Juni 2016 dalam sebuah operasi tangkap tangan (OTT), di rumah dinas IPS, Ulu Jami, Jakarta Selatan.

Penangkapan ini terbilang mengejutkan. Itu karena sehari sebelumnya, Senin 27 Juni 2016, IPS berbuka puasa bersama KPK dan foto bersama pemimpin lembaga pemberantas korupsi itu.

"Iya benar rombongan Komisi III DPR akan hadir buka puasa bersama," kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin lalu.

Tak lama setelah penangkapan, foto buka bersama Komisi III dengan KPK pun langsung beredar. Dalam foto itu, IPS berdiri di samping kanan Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan. Di depannya duduk Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman.

Senyum IPS, yang mengenakan jas hitam dan kemeja putih, mengembang seolah memperlihatkan keceriaan dan keakrabannya dengan para pemimpin KPK.

KPK sendiri mengundang Komisi III DPR berbuka bersama sebagai agenda rutin dalam bulan Ramadan. Tidak terdengar sama sekali akan ada OTT anggota DPR. 

"Tidak ada (agenda lain), hanya buka puasa saja," ucap Yuyuk saat ditanya kegiatan dalam acara bukber tersebut.

Kini, IPS sudah digelandang ke kantor KPK. Ruang kerjanya di lantai 9 Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, telah disegel dengan garis merah hitam bertulis 'KPK'.

"Dari semalam, kata teman yang piket. Saya enggak paham dah kronologinya," kata salah satu petugas Pamdal DPR di lokasi, Jakarta, Rabu (29/6/2016).

Pada operasi tangkap tangan itu, disebutkan KPK menahan lima orang, termasuk I Putu Sudiartana. Namun, terkait kasus apa yang membelit IPS, KPK masih merahasiakannya hingga saat ini.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.