Sukses

TNI AL: 7 WNI Disandera 2 Kelompok Berbeda

Baru berjalan sekitar satu jam 15 menit, kapal tersebut kembali disambangi kelompok lain dan melakukan pembajakan.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok bersenjata menyandera 7 WNI ABK Kapal TB Charles di laut Jolo, Filipina. Ketujuh WNI ini disandera 2 kelompok berbeda dalam kurun waktu berbeda pula.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Edi Sucipto mengatakan, setelah kapal bersandar di Samarinda, Kalimantan Timur, KSAL Laksamana Ade Supandi memerintahkan seluruh kru kapal yang selamat untuk diidentifikasi dengan diminta keterangan. Dari situ diketahui kapal dibajak 2 kelompok.

Pada Sabtu 18 Juni 2016, TB Charles berangkat dari Filipina Cagayan De Oro Port menuju ke Samarinda dengan 13 ABK. Di tengah perjalanan, tepatnya Senin 20 Juni 2016, sekitar pukul 11.30 waktu setempat, terjadi pembajakan di perairan laut Jolo.

"Pembajakan dengan menggunakan 2 perahu yang beranggotakan 4 sampai 5 orang. Para pelaku kemudian menculik 3 ABK yaitu Capt. Fery Arifin (nahkoda), Muh Mahbrur Dahri (KKM) dan Edy Suryono (Masinis II), serta merampas semua alat komunikasi kapal," jelas Edi di Jakarta, Minggu (26/6/2016).

Kelompok itu kemudian melepas kapal TB Charles. Kapal yang tersisa 10 orang itu kemudian melanjutkan perjalanan. Tapi baru berjalan sekitar satu jam 15 menit, kapal tersebut kembali disambangi kelompok lain dan melakukan pembajakan.

"Kapal TB Charles kembali dibajak oleh kelompok lain dengan menggunakan 3 perahu yang beranggotakan 8-10 orang. Mereka menculik 4 orang ABK yaitu, Ismail (mualim I), Robin Piter (juru mudi), Muhammad Nasir (masinis III), dan Muhamad sofyan (Oilman)," imbuh Edi.

Kelompok kedua kemudian melepas TB Charles dan melanjutkan perjalanan. Dalam kapal itu, tersisa 6 ABK. Mereka adalah yakni Andi Wahyu (Mualim II), Syahril (Masinis IV), Albertus Temu Slamet (Juru Mudi), Reidgar Frederik Lahiwu (Juru Mudi), Rudi Kurniawan (Juru Mudi) dan Agung E. Saputra (Juru Masak).

Mereka berlayar menuju Samarinda sampai akhirnya diamankan dan dikawal ketat KRI Multatuli-561 unsur Guspurlatim dan dikawal menuju Samarinda serta dilanjutkan pengawalan oleh KRI Kerapu-821 unsur Guskamlatim menuju Balikpapan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.