Sukses

Aboe Bakar PKS: Senyum Tito Sangat Mahal Hingga Lewati 5 Angkatan

Aboe Bakar berharap, Tito Karnavian dapat menjaga konsolidasi dan solidaritas di dalam institusi Polri.

Liputan6.com, Jakarta - Calon kapolri Tito Karnavian menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR. Usai Tito memaparkan visi dan misinya menjadi kapolri, para anggota Komisi III DPR pun bergantian memberikan tanggapan juga pertanyaan untuk jenderal polisi bintang tiga ini.

Salah satunya, Anggota Komisi III dari Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsyi. Ia pun memuji senyum Tito yang tidak pernah berhenti.

"Pak Tito ini calon Kapolri yang sangat ceria, senyumnya yang sangat mahal sehingga mampu mengatasi angkatan di atasnya, bisa sampai 5 angkatan yang berada di atasnya," kata Aboe Bakar saat sesi tanya jawab di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (23/6/2016).

Ia menuturkan, terpilihnya Tito Karnavian merupakan peristiwa yang bersejarah tak hanya di dalam institusi Polri tetapi juga sejarah bagi negara Indonesia ini. Karena itu, ini merupakan momentum pembenahan Polri ke depan.

"Ada pepatah Arab Al Amanah, yang artinya peganglah amanat ini sebaik-baiknya. Karena kenaikan sebagai Kapolri Tito ini dianggap sebagai rising star karena melewati 5 angkatan di atasnya," ujar Aboe Bakar.

"Dia (Tito) angkatan 87 melewati Badrodin Haiti di atasnya sehingga ini pun membawa beban psikologis sendiri baginya," sambung dia.

Aboe Bakar berharap, Tito dapat menjaga konsolidasi dan solidaritas di dalam institusi Polri. Serta dapat menempatkan dengan baik para seniornya di dalam keseharian Polri.

Namun demikian, kalangan buruh memiliki catatan negatif soal Tito saat dia menjadi Kapolda Metro Jaya. Oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Tito dianggap antidemokrasi.

"Kalangan buruh memiliki catatan negatif (soal Tito). Presiden KSPI memberikan petisi karena Bapak dinilai antidemokrasi karena telah mengkriminalisasi buruh saat melakukan aksi dan menjadi pendukung utama Pergub larangan aksi," ujar dia.

"Aktivis buruh mengatakan Bapak mendukung kegiatan ujaran kebencian (kepada buruh) sehingga ujaran antidemokrasi muncul. Apakah saat jadi kapolri, Bapak akan tetap seperti ini?" sambung dia.

Dia menuturkan, dalam catata yang dimilikinya, selama di Kepolisian, Tito sudah menangani banyak kasus terorisme. Tito pun memiliki catatan kurang baik karena hal itu.

"Beberapa kelompok masyarakat dan LSM memberikan catatan kepada bapak salah satunya banyaknya dugaan pelanggaran HAM," kata dia.

Aboe Bakar pun berharap kalau nanti Tito terpilih dan lolos menjadi kapolri, dia dapat menjadi kepala kepolisian dengan sebaik-baiknya juga mampu mengatasi masalah-masalah Polri sebelumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.