Sukses

Jokowi: Indonesia Perlu Bersandar pada Alquran

Jokowi meyakini langkah-langkah yang diambil pemerintahan saat ini disesuaikan dengan apa yang ada di Alquran.

Liputan6.com, Jakarta - Pada hari ke-16 puasa Ramadan 1437 Hijriah, PresidenJoko Widodo atau Jokowi menggelar ‎peringatan malam Nuzulul Quran atau hari turunnya kitab suci Alquran di Istana Negara, Jakarta, Selasa malam.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan, Indonesia butuh bersandar pada Alquran agar bisa menjadi negara yang lebih baik dari sekarang.

"Kita perlu Alquran untuk Indonesia lebih maju, toleran, dan bebas dari kemiskinan," tegas Jokowi, Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan langkah-langkah yang diambil pemerintahan saat ini disesuaikan dengan apa yang ada dalam Alquran.

"Alquran ajarkan keras-keras untuk ubah nasib bangsa Indonesia. Alquran ajarkan kita sabar, belajar ilmu pengetahuan, untuk optimis, untuk kreatif, agar kita bisa jadi bangsa pemenang," tutur Jokowi.

Jokowi juga mengungkapkan langkah pemerintah mendorong masuknya investasi dari luar negeri sebagai upaya untuk memerangi kemiskinan. Sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT dalam Alquran.

"Sebagai upaya memerangi kemiskinan, dorong investasi, pemerintah fokus beberapa hal soal deregulasi aturan yang hambat pembangunan nasional. Bangun SDM agar bisa bersaing dengan negara lain," tambah Jokowi.

Sementara itu, Menteri AgamaLukman Hakim Syaifudin mengatakan, Alquran merupakan salah satu kitab suci yang memberikan pengaruh besar bagi manusia-manusia di dunia ini. Sebab, isi dalam kitab tersebut membawa manusia kembali ke jalan yang baik.

"Alquran memperkenalkan diri untuk perubahan positif, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju terang benderang," kata Lukman.‎

Acara dimulai dengan mendengarkan pembacaan ayat suci Alquran yang diambil dari Surat Al Baqarah. Kemudian dilanjutkan dengan tausiah yang disampaikan KH Yusnar Yusuf Rangkuti.

Acara ini juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri Kabinet Kerja, pimpinan tinggi lembaga negara, para duta besar negara tetangga, dan para ketua umum partai politik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.