Sukses

Saeni Pemilik Warteg Mengaku Akan Ditelepon Jokowi Hari Ini

Dua orang utusan Jokowi mengatakan kalau Senin ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan menelpon Saeni.

Liputan6.com, Serang - Saeni (53), ibu pemilik warung makan (warteg) yang dirazia Satpol Pamong Praja (PP) Kota Serang, Banten lantaran kedapatan buka di siang hari kini menjadi buah bibir. Prihatin karena dagangannya disita aparat, Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut memberikan bantuan.

Tak hanya itu, dua orang utusan Jokowi juga mengatakan kalau Senin ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan menelpon Saeni.

"Besok (Senin 13 Juni 2016) Pak Jokowi bilangnya mau telpon, nanya apa utang sudah dibereskan belum ke bank keliling," kata Saeni saat ditemui di warung miliknya di Pasar Rau, Desa Cikepuh, Kota Serang, Banten, Minggu (12/06/2016).

Meski mendapat banyak simpati, Saeni mengaku dirinya bersalah telah berjualan di siang hari saat bulan Ramadan. Namun, dia mengatakan telah berusaha agar warung makannya tak tampil mencolok.

"Masak dari pukul 10.00 WIB, selesai pukul 12.30 WIB. Warung juga pintunya ketutup rapat-rapat, jendela dikasih kain, menghormati yang lagi puasa," kata Saeni.

Dia juga bercerita sempat mengalami sakit dan lemas setelah warteg miliknya dirazia Satpol PP. "Kemarin sempat sakit, kaget Satpol PP mengangkut dagangan. Saya mikirin, nangis nggak berhenti-berhenti," ujar Saeni.

Tanggapan Rano Karno

Tragedi Saeni yang menangis saat dirazia Satpol PP Kota Serang tak hanya menyita perhatian sejumlah pejabat di tingkat pusat. Gubernur Banten Rano Karno juga menuliskan tanggapannya melalui akun Facebook.

"Dalam perjalanan umrah menuju Makkah, saya menerima laporan razia terhadap warteg yang dilakukan oleh pemerintah kota dan pemerintah kabupaten di wilayah Banten. Terkait insiden tersebut, saya selaku Gubernur Banten mengimbau kepada Pemerintah Kota dan Pemerintah Kabupaten untuk melakukan langkah-langkah persuasif dan humanis dalam menegakkan aturan," ujar Rano dalam postingan yang diunggah Minggu kemarin.

Selain itu, dia pun meminta agar sosialisasi perda disetiap daerah untuk dilakukan dengan baik, sehingga masyarakat dapat memahami aturan yang telah dibuat pemerintah.

"Sosialisasi aturan dan law enforcement harus tetap memperhatikan pentingnya menegakkan keadilan dan merawat sisi kemanusiaan," tegas Rano.

Sedangkan Wali Kota Serang Tb Haerul Jaman sebagai pimpinan di Kota Serang melemparkan kesalahan kepada bawahannya Satpol PP Kota Serang, karena dianggap menyalahi prosedur.

"Saya sendiri sudah menyampaikan ke mereka (Satpol PP), jika ada yang dirugikan, diangkut barang dagangannya, itu harus dikembalikan. Karena itu tidak boleh semena-mena juga, jangan sampai ada yang dirugikan juga," kata Haerul yang ditemui di sela-sela acara buka puasa di Masjid Agung Kota Serang, Minggu malam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.