Sukses

Didik Anak Pakai Gadget Lebih Bahaya dari Televisi?

Menteri Khofifah menegaskan, proses pengasuhan itu menjadi penting. Sehingga anak akan tahu dari konsekuensi setiap perbuatannya.

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai pada era teknologi seperti saat ini, gadget bisa membawa pola pikir anak menjurus kepada hal negatif bila tak diawasi. Selain itu juga mempengaruhi faktor kekerasan dan kejahatan seksual terhadap anak.

"Kita ini diajarkan sopan santun dan kita diajari melakukan sesuatu yang Pikul Duwur Mendem Jero (ada yang dijunjung tinggi dan ditanam sedalam-dalamnya), Andap Asor (rendah hati). Format dan nilai budaya seperti Jawa itu sebetulnya adalah format bagaimana kita bisa mereduksi kemungkinan ego yang muncul, yang sekarang ini anak ini banyak dididik oleh gadget," tutur Khofifah saat menghadiri acara pelepasan siswa purna didik SMA, SMP Khadijah Surabaya, Jawa Timur pada Kamis 2 Juni 2016.

Dia mengatakan, jika anak dididik melalui handphone maka bahayanya lebih dari televisi. Kalau televisi mempunya layar besar sehingga orang yang di kanan kirinya juga bisa melihat serta mengontrol apa yang dilihat anak.

"Tetapi kalau anak menggunakan handphone, maka yang bisa mengakses juga si anak sehingga proses pendampingan ketika nonton berbagai macam siaran di televisi itu relatif lebih mudah dikontrol dari pada pendampingan dia mengakses gadget. Sementara orangtua berapa persen yang sudah melek IT? Mereka bisa men-trace (lacak) apa saja yang dilakukan oleh anaknya seharian itu," kata dia.

Khofifah menegaskan, proses pengasuhan itu menjadi penting. Sehingga anak akan tahu dari konsekuensi setiap perbuatannya.

"Kemudian anak akan menghitung bahwa yang dilakukannya itu tidak boleh menyakiti orang maka dia akan menghindari dari kemungkinan melakukan kekerasan, yang dia lakukan tidak boleh melanggar aturan, berarti dia akan taat kepada norma hukum apakah hukum agama atau hukum positif," Khofifah menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini