Sukses

Garuda Delay 5 Jam, Penumpang Emosi di Bandara Juanda

Petugas dianggap tidak mengungkapkan alasan pasti terkait delay pesawat Garuda yang mencapai hingga 5 jam tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Garuda rute Surabaya-Banjarmasin delay atau mengalami penundaan penerbangan hingga 5 jam di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Akibatnya, penumpang protes dan meminta kejelasan dari pihak maskapai.

Menurut seorang penumpang, Kompol Dona, pihak customer service mengungkapkan bahwa penundaan tersebut lantaran adanya cuaca buruk. Namun hal itu dianggap sebagai alasan yang mengada-ada.

"Delay dari pukul 17.40 WIB sampai kini (pukul 22.00 WIB) masih di Juanda. Pertama alasan cuaca, tapi sejak pukul 20.00 WIB, pesawat Garuda ke Bandung, Jakarta, dan NTT sudah terbang duluan. Sudah ada 7 penerbangan dari Juanda. Tapi yang ke Banjarmasin belum juga terbang," ujar Dona saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Senin (30/5/2016) malam.

Dona menambahkan, pihaknya terus mencari pihak operasional yang bertugas. Mereka dianggap tidak mau mengungkapkan alasan yang pasti untuk menjelaskan masalah ini kepada para penumpang.

"Kita juga punya hak untuk memperoleh keterangan. Saya cek, akhirnya dapat kabar kalau pesawat tersebut dari Banjarmasin tidak mendarat karena cuaca buruk dan dialihkan ke Bali. Tapi kira-kira 1 jam pesawat itu harusnya balik lagi, tapi tidak," ucap dia.

Akibat kejadian itu, penumpang yang jumlahnya sekitar 100 orang itu protes. Mereka terlihat emosi dan menumpahkan kekesalannya kepada petugas customer service.

"Sempat emosional. Saya lihatin, ada penumpang yang marah kepada petugas. Saya jelaskan, mohon jangan dia tidak ada kewenangan," ujar Dona.

Akhirnya setelah menunggu lama, pesawat tersebut mendarat di Juanda. Namun lantaran sudah diselimuti kekesalan, para penumpang itu enggan naik ke dalam pesawat.

"Mereka duduk aja, tidak mau berdiri sampai pihak operasional menemui mereka. Sampai pagi juga tidak mengapa. Saya yang besok dinas, ya ikut saja. Karena tidak bisa terbang kalau saya sendiri," ujar Dona.

Sementara Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia Tbk, Benny Butarbutar belum dapat memberikan keterangan. Saat dikonfirmasi Liputan6.com, teleponnya dalam kondisi tidak aktif dan pesan singkat yang dikirim belum juga dibalas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini