Sukses

Gubernur: Lahan Pembangunan Mapolda Sulbar Sudah Siap

Gubernur Sulbar Anwar Adnan mengungkapkan pembangunan Mapolda akan menggunakan dana APBN.

Liputan6.com, Makassar - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh merasa senang dan mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Badrodin Haiti ‎yang telah resmi membentuk Polda Sulbar.

Kata Adnan, masyarakat telah lama merindukan terbentuknya Polda Sulbar. Mereka menginginkan wilayahnya memiliki Polda tersendiri sehingga urusan kamtibnas dapat segera ditangani jajaran kepolisian setempat.

"Kami tidak ingin terus bergantung di Polda Sulsel, jadi memang harus ada Polda Sulbar yang dapat menangani langsung kriminalitas di sini,"kata Adnan di Makassar, Sabtu (28/5/2016).

Mengenai pembangunan Mapolda Sulbar, diakui Adnan telah lama sudah disiapkan hanya saja masih berbentuk lahan. "Kita sudah siapkan lahan, kalau pembangunan kan nanti menggunakan anggaran APBN itu tergantung pemerintah pusat, "ucap Adnan.

 

Terpisah, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Anton Charliyan mengatakan Polda Sulbar sudah resmi berpisah dengan Polda Sulsel. Meskipun demikan, pihaknya tetap akan berkoordinasi untuk memenuhi keperluan Polda Sulbar ke depan. Di antaranya kebutuhan personel dan administratif lainnya.

"Kita sudah resmi pisah ranjang, tapi untuk pemenuhan kebutuhan Polda Sulbar seperti kebutuhan personel itu sementara kita koordinasikan. Kemungkinan personel jajaran Polda Sulsel digeser sebagian kesana sesuai kebutuhan disana," kata Anton.

Mengenai aktivitas Polda Sulbar saat ini belum dimaksimalkan meski secara yuridis sudah resmi terbentuk dengan adanya 2 pejabat tinggi Polri yang ditunjuk sebagai Kapolda dan Wakapolda Sulbar. "Mapolda Sulbar juga masih menumpang di salah satu gedung bekas dinas di sana untuk sementara," terang Anton

Provinsi Sulbar diketahui ‎memiliki luas 16.796.19 Kilometer persegi. Wilayah ini terdiri dari 6 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah, Mamuju Utara dan Polewali Mandar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini