Sukses

Top 3: Kenapa Unpad Beri Doktor Honoris Causa pada Megawati?

Pemikiran Megawati yang pengaruhnya dirasakan hingga kini, tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang menjadi cikal bakal lahirnya BPJS.

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Padjadjaran (Unpad) menganugerahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri gelar Doktor Honoris Causa bidang politik dan pemerintah. Pemberian gelar ini telah melalui pertimbangan panjang.

Ketua Tim Promotor Doktor Honoris Causa untuk Megawati, Obsatar Sinaga, mengungkapkan ada sejumlah pemikiran Megawati yang memiliki kolerasi dengan Ilmu Sosial dan Politik Unpad.

Salah satu pemikiran Megawati yang pengaruhnya dirasakan hingga kini, kata Obsatar, adalah
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang menjadi cikal bakal lahirnya Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS).

Hingga malam ini, berita tersebut berhasil menyita banyak perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Rabu (25/5/2016).

Berita lainnya yang tak kalah populer adalah keberadaan polwan cantik yang diduga dianiaya oleh seorang perwira menengah polisi dan jawaban Ahok kenapa ia sering marah-marah.

Berikut beberapa berita terpopuler yang dirangkum dalam Top 3 News:

1. 2 Alasan Unpad Anugerahi Megawati Gelar Doktor Honoris Causa

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan pidato pembuka pada Konvensi Nasional tentang Haluan Negara di JCC, Jakarta, Rabu (30/3/2016). Konvensi digelar oleh Aliansi Kebangsaan dan Forum Rektor Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Universitas Padjadjaran (Unpad) menganugerahi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri gelar Doktor Honoris Causa bidang politik dan pemerintah.

"Pertama ialah Unpad memperhatikan aspek akademik yang ada pada beliau yang menonjol, yakni unsur leadershipnya dan hal tersebut mempunyai korelasi dengan ilmu sosial dan politik di Unpad dan kami memerlukan produk pemikiran beliau untuk implementasi dalam tataran akademis," kata Tri Hanggono di Bandung, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 24 Mei 2016.

Landasan kedua, lanjut dia, adalah Unpad memiliki hubungan emosional dengan putri proklamator kemerdekaan Indonesia itu karena Megawati alumnus Jurusan Peternakan Unpad pada 1965.

Ketua Tim Promotor Doktor Honoris Causa untuk Megawati, Obsatar Sinaga, mengungkapkan ada sejumlah pemikiran Megawati yang memiliki kolerasi dengan Ilmu Sosial dan Politik Unpad.

Selengkapnya...

2. Penuturan Rekan Kerja Soal Polwan Cantik Dianiaya Perwira Polisi 

Ilustrasi Kekerasan dan Penganiayaan

Kasus penganiayaan terhadap Bripda MS anggota Polwan cantik yang diduga dilakukan oleh perwira menengah Polda Jabar Kombes BH mencuat ke publik.

Semua mengenal MS saat dia berdinas di Polresta Bogor. Parasnya yang cantik dan berkulit putih memudahkan orang untuk mengingat lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) 43 tahun 2015.

"Lulus dari sekolah polisi dia langsung jadi Sespri (Sekretaris Pribadi) AKBP BH di Polda Jabar," kata personel tersebut.

MS juga pernah menjadi buah bibir karena selfie dengan menggunakan tanktop dan menggunakan baret polisi.

Selengkapnya...

3. Ketika Anak-anak Mempertanyakan Kebiasaan Ahok Marah

Dalam kesempatan ini, Ahok terlihat bahagia saat bercengkerama dengan anak-anak. Secara bergantian Ahok menggendong tiga anak.

Beberapa pertanyaan polos keluar dari mulut anak-anak penderita autis dan down syndrom dari Yayasan Cita Kasih Bangsa saat mengunjungi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Balai Kota.

"Kenapa bapak suka marah, kan marah enggak baik buat kesehatan?" tanya seorang anak di Balai Kota Jakarta, Selasa (24/5/2016).

Pertanyaan polos lainnya juga muncul. Kali ini pertanyaan terkait Ahok yang tak pernah libur. Mantan Bupati Belitung Timur itu pun kembali menjawab sambil tertawa.

"Bapak liburnya enggak jelas juga, kalau Sabtu Minggu kosong suka nonton sama anak-anak," ujar dia.

Ahok terlihat bahagia saat bercengkerama dengan anak-anak. Secara bergantian Ahok menggendong tiga anak.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.