Sukses


‘Manunggaling Mustikaning Jagad’ Hadir di Relokasi Pasar Johar

22 Mei 2016 ratusan pecinta wayang dari kota Semarang dan daerah sekitarnya berdatangan untuk menyaksikan acara pagelaran wayang kulit.

Liputan6.com, Jakarta Di bawah sebuah tenda di halaman Relokasi Pedagang Pasar Johar, Kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Semarang. MPR RI bekerjasama dengan Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kota Semarang menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) melalui pagelaran seni budaya wayang kulit dengan lakon “Manunggaling Mustikaning Jagad.” Lakon ini dimainkan oleh Ki Sigit Ariyanto.

Tepatnya Minggu malam, 22 Mei 2016 ratusan pecinta wayang dari kota Semarang dan daerah sekitarnya berdatangan untuk menyaksikan acara pagelaran wayang kulit. Dan, mereka pun berbaur dengan para anggota MPR RI dari berbagai fraksi, yaitu: Abidin Fikri (Fraksi PDI Perjuangan), Mujib Rohmat (Fraksi Golkar), Abdul Kadir Karding (Fraksi PKB), Yayuk Basuki (Fraksi PAN), Adang Sudrajat (Fraksi PKS), M. Arwani Thomafi (Fraksi PPP), Fadholi (Fraksi Nasdem), Guntur Sasono (Fraksi Demokrat), dan Abdul Qodir Amir Hartono (Kelompok DPD), Ketua Badan Pengkajian MPR RI Bambang Sadono serta Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Triyoto beserta jajaran FKPD dan SKPD Pemerintah Kota Semarang.

Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono, SH,.MH. selaku ketua Panitia Pelaksana Pementasan Wayang ini dalam laporannya menyatakan bahwa Sosialiasi Empat Pilar MPR melalui pagelaran seni budaya tradisional (wayang) di Semarang ini adalah salah satu metode yang digunakan MPR dalam menyosialisasikan Empat Pilar. Sebelumnya MPR juga telah menyelenggarakan seni budaya di berbagai daerah di Indonesia, dan tidak hanya wayang, tetapi dengan seni budaya yang disesuaikan dengan daerah setempat.

Menurut Ma’ruf, wayang merupakan metode sosialisasi yang efektif. Maka, ia berharap, pesan-pesan Empat Pilar MPR yang disampaikan melalui dalang dalam pagelaran di relokasi pasar johar dan di hadiri hampir semua fraksi MPR ini, sampai ke lapisan masyarakat kampung tidak hanya di kota besar saja dan membumi serta tidak hanya sekadar tontonan tapi juga harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta menutup sambutannya dengan membaca sebuah puisi Manifesto Ini Baru Indonesia.

Kepala Dinas Pasar Pemkot Semarang Triyoto, SH., MM. yang mewakili Wali Kota Semarang dalam sambutanya tertulisnya menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada hampir semua fraksi di MPR hadir pada acara ini dan menyebut pagelaran wayang yang digelar oleh MPR ini adalah bentuk kepedulian MPR terhadap budaya warga untuk membangun karakter dan mentalitas masyarakat Semarang, dengan Sosialisasi Empat Pilar dalam bentuk pagelaran wayang kulit ini banyak nilai positifnya antara lain sebagai media membangun komunikasi antara pelaku budaya dengan masyarakat.

Begitu malam mulai larut dan jarum jam sudah berada di angka 21.00 WIB, Dr. H. Bambang Sadono, SH., MH. (Ketua Badan Pengkajian MPR RI) mewakili pimpinan MPR RI, tampil menyampaikan kata sambutan, sekaligus membuka secara resmi pagelaran wayang ini dengan menyerahkan tokoh wayang kepada dalang Ki Sigit Ariyanto. Dan, pagelaran pun segera dimulai.

Dalam sambutanya Bambang Sadono berpendapat, sosialisasi Empat Pilar MPR RI melalui seni budaya wayang di Semarang ini adalah tepat. Wayang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Nah, pagelaran ini sengaja di laksanakan di halaman Relokasi Pasar Johar, pasar terbesar di Jawa Tengah ini karena bertepatan dengan musibah kebakaran pasar ini pada 9 Mei 2015 lalu, maka MPR berharap melalui seni budaya wayang diharapkan dapat menghibur dan mendengar langsung keluhan para pedagang yang mengalami musibah tahun lalu itu, sembari menyampaikan makna yang terkandung dalam Empat Pilar MPR RI, ujar Bambang Menutup sambutannya.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini