Sukses

Megawati Soekarnoputri: Terima Kasih PPP....

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi pembicara dalam acara pelantikan pengurus PPP.

Liputan6.com, Jakarta - Megawati Soekarnoputri mengeluh saat dirinya menjadi pembicara terakhir di Pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 2016-2021. Ketua umum PDIP itu harus berbicara pada pukul 22.20 WIB.

"Tadi saya terus menanyakan pada Pak Lukman (Menteri Agama RI), ini sudah jam berapa ya ini," ujar Megawati di acara pelantikan DPP  PPP yang digelar di Djakarta Theater XXI, Jumat (20/5/2016).

Mega mengeluhkan, dirinya yang sudah 69 tahun itu menjadi pembicara terakhir di acara yang juga memperingati hari kebangkitan Nasional dan peringatan 18 tahun Reformasi.

"Kalau sebagai pembicara akhir itu biasanya terkunci di sana, terkunci di sini, terkunci di mana saja," kata Mega.

 

Mega kebingungan akan menyampaikan pidato apa. Pasalnya, semua bahan yang ditulis sebelum datang ke acara itu sudah disampaikan oleh pembicara sebelumnya.

"Saya mau bicara soal kebangsaan tapi itu semua sudah diambil Yudi Latif, belum lagi Dek Romi (Ketua PPP M Romahurmuziy) sudah melakukan semua yang ada di sini. Tapi saya senang, jadi saya cuma merangkum," lanjut Mega.

Namun, ia merasa senang dengan usulan PPP yang mengusulkan adanya hari peringatan untuk kelahiran Pancasila yang diinisiasi oleh ayah kandung Mega, Soekarno pada 70 tahun lalu.

"Saya terimakasih pada PPP yang menetapkan 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila, dukungan itu bertepatan dengan hari kebangkitan Nasional," kata dia.

Mega menginginkan Pancasila sebagai dasar Negara, tak boleh dipisahkan dari rentetan sejarah lainnya.

"Kebangkitan nasional, sumpah pemuda, proklamasi kemerdekaan, merupakan satu tarikan nafas yang tak boleh dilupakan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia" tegas Mega.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.