Sukses

Tawuran Antarwarga Pecah 3 Kali di Johar Baru

Hanya karena hal sepele, tawuran antarwarga pecah di Johar Baru.

Liputan6.com, Jakarta - Sempat reda dari aksi tawuran antarwarga Rabu malam kemarin, saling serang dua kelompok warga di Johar Baru, Jakarta Pusat kembali terjadi. Tidak hanya sekali, tawuran sampai pecah 3 kali dalam hitungan jam.

Tawuran terjadi Rabu 18 Mei 2016 malam dan berlanjut hingga Kamis (19/5/2016) dini hari. Aksi saling serang kelompok warga tersebut terjadi di 3 lokasi, yaitu RT 06/03 Kelurahan Rawa, Jalan Taman Solo, dan Kampung Rawa.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Suyatno mengatakan, tawuran pertama pecah pukul 22.30 WIB di Jalan Taman Solo. Berselang sejam kemudian, pukul 23.30 WIB, peristiwa serupa terjadi di RT 06/03. Tawuran terakhir terjadi ada pukul 01.00 WIB di Pasar Gembrong Kampung Rawa.

"Masih kami selidiki keterkaitan pemicu di beberapa titik tawuran itu," ujar Suyatno kepada Liputan6.comdi Jakarta, Kamis (19/5/2016).


Akibat tawuran tersebut, 3 warga menjadi korban luka-luka di RT 06 RW 03, Kelurahan Rawa. Mereka adalah Surya Ramadhan (16), Demas Saputro (20), dan Abdul Latif Nur (20).

"Ada yang terluka di kepala, kening akibat lemparan batu, wajah dan tangan. Ketiga pemuda warga di situ," kata Suyatno.

Sementara di lokasi tawuran Taman Solo, polisi mengevakuasi seorang korban Hafid Kurniadi (22) yang luka memar di bagian mata kanan. Polisi juga mengevakuasi Abdul Rohman (40), warga Pasar Gembrong yang menderita luka tusuk di perut bawah.

"Kelimanya dibawa ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo)," ujar Suyatno.

Gara-gara Petasan

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Polsek Johar Baru Komisaris Wiyono menyebut tawuran di 3 lokasi dalam waktu selisih waktu hitungan jam tersebut tidak saling berkaitan.

Dia mengatakan tawuran terjadi dengan spontan dan dipicu aksi lempar petasan oleh kelompok warga yang satu terhadap yang lain.

"Nggak ada kaitannya. Terjadi begitu saja. Di sini tuh seringnya warga dari satu lingkungan, lempar petasan ke sekelompok warga lingkungan lainnya," jelas Wiyono kepada Liputan6.com.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.