Sukses

K-pop dan 'Sihir' Jokowi di Korea

Jokowi berharap dimasa mendatang Indonesia dapat membangun industri kreatif setara dengan K-pop di Korea Selatan

Liputan6.com, Seoul - K-pop (Korean Pop) memang telah mendunia. Korean Wafe atau gelombang Korea tak hanya dirasakan di Indonesia dan Asia saja, namun juga di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. Berkat kesuksesannya, industri K-pop ini menjadi salah satu sumber devisa terbesar Korea Selatan. 

Gemerlap K-pop juga membuat Presiden RI Joko Widodo terpesona. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai geliat K-pop merambah dunia karena peran besar pemerintahnya.  Penasaran dengan kesuksesan K-pop, Jokowi pun terbang ke Korsel.  Jokowi mengaku ingin mengetahui kunci kesuksesan Korea Selatan membangun industri K-pop hingga menjadi besar seperti saat ini.

"Manajemen K-pop apa sih? Panggung baik, lighting baik, promosi baik, ticketing baik. Itu disiapkan 15 tahun. Itu saya perintahkan kita belajar di situ. Ada kesempatan industri kreatif yang kita akan belajar dan kerja sama. Film, animasi," ucap Jokowi sebelum bertolak ke Korsel.  

Jokowi pun membuktikan ucapannya, di hari ketiga kunjungannya ke Korsel, Selasa, (17/5/2016), mantan pengusaha meubel itu Blusukan ke pusat industri K-pop yang dikelola manajemen artis CJ E&M di Kota Seoul. Dalam kesempatan itu, Jokowi menonton pertunjukan dua artis K-pop di bawah manajemen tersebut.

Pantauan Liputan6.com, pertunjukan dibuka oleh penampilan Ailee, salah satu K-pop Diva, yang pernah menjadi best new female artist 2012. Kemudian, pertunjukan kedua dilakukan oleh grup band hip hop, Block B.

Jokowi juga menonton pertunjukan hologram di Munhwa Broadcasting Corporation (MBC). Di sana, mantan Wali Kota Solo itu menyaksikan pertunjukan tari dan musik oleh Boy Band G-Dragon.

Di tengah pementasan, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan musisi Abdee Slank yang turut menyaksikan tampak menari mengikuti irama. Jokowi pun tertawa melihat itu.

Presiden RI, Joko Widodo bersama Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyapa warga sebelum menghadiri upacara penyambutan di Blue House, Korea Selatan (16/5). Jokowi tiba di Korsel pada tanggal 15 Mei untuk kunjungan empat hari. (AFP PHOTO/KIM HONG-JI)


Jajaki Kerja sama

Dari kunjungan ke dua tempat itu, Jokowi pun meyakini harapan bagi Indonesia membangun industri kreatif  setara dengan K-pop terbuka lebar. Menurutnya, Indonesia mempunya potensi besar dalam bidang tersebut. Namun sayangnya, potensi yang dimiliki tidak dimaksimalkan dengan baik.

"Kita mempunyai potensi dan kekuatan terutama tradisi dan budaya ini yang perlu diangkat," ujar Jokowi usai mengunjungi pusat industri K-pop di Seoul, Korea Selatan, Selasa (17/5/2016).

Salah satu potensi yang belum terangkat, ujar Jokowi, yaitu kekayaan budaya melalui cerita dan hikayat tradisional yang semestinya dapat dikembangkan melalui bidang seni peran atau bidang lainnya di industri kreatif.  

"Kita mempunyai ribuan cerita, sangat banyak. Dari satu kerajaan ke kerajaan lain. Kita kan punya 148 keraton, di situ saja ceritanya macam-macam, belum cerita yang berkaitan dengan kepahlawanan, banyak sekali," tutur mantan gubernur DKI Jakarta ini.

 Untuk itu, Jokowi mengatakan, pemerintah akan menjajaki kerja sama dengan dua perusahaan bidang industri kreatif Korsel yang baru ia kunjungi, yaitu Munhwa Broadcasting Corporation (MBC) dan CJ Creative Center. Dari dua perusahaan itu, pemerintah akan belajar mengembangkan potensi industri kreatif.

Jokowi mengaku akan lebih dulu fokus pada pengangkatan budaya lokal dalam industri kreatif, tanpa memikirkan untung rugi dalam keuntungan finansial yang akan didapat oleh pemerintah.

"Ini yang paling penting 1 dimulai dulu, jangan bertanya sejauh mana. Itu dimulai dulu, kita ini sudah berhenti lama, tidak fokus dengan prioritas kekuatan yang kita punyai," Jokowi menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tahu K-Pop Dari Sang Anak

Dalam forum bisnis bersama para pengusaha Korsel, Jokowi juga sempat memperlihatkan fotonya bersama salah satu anggota boyband Korea, Minho "SHINee". Itu merupakan cara Jokowi menunjukkan kekagumannya terhadap K-pop.

"Saya memiliki seorang anak perempuan, namanya Kahiyang Ayu. Saya menemaninya saat menonton konser SHINee dua tahun lalu. Ini Ayu, saya dan Choi Minho. Anda (Minho) sudah punya dua penggemar di Indonesia," ujar Presiden Jokowi di tengah-tengah pidatonya.

Putri Pak Presiden, Kahiyang Ayu memang diketahui seorang penggemar K-pop. Tak hanya menonton SHINee, Kahiyang juga   pernah menonton konser EXO di Jakarta.

Jokowi juga bercerita pernah menemani sang buah hati menonton konser "Musik Bank in Jakarta" beberapa tahun silam.

Jokowi pamer foto bareng Lee Min Ho. (Liputan6.com/Silvanus Alvin)

Jokowi bahkan mengaku sudah dua kali menonton Boy Band Super Junior secara langsung dan mengetahui lagu-lagu Boy Band yang mempunyai banyak penggemar di tanah air.

"Anak saya memang penggemar, saya juga menikmati K-pop. Saya pernah menonton Super Junior dua kali, dan karena anak saya, saya jadi tahu lagu-lagu mereka," ujarnya.

Tak hanya mengaku kagum dengan K-pop, dalam acara yang dihadiri oleh 450 pengusaha Korea Selatan itu, Jokowi juga mengagumi budaya kerja warga Korsel. "Saya telah 20 tahun jadi pengusaha mebel. Suatu waktu saya pekerjakan manajer asal Korea Selatan dan penghasilan saya naik 2 kali lipat," tutur Jokowi.

The Power of Blusukan

Tak hanya disukai oleh warganya, ternyata Jokowi juga mempunyai penggemar di Korea. Salah satunya yaitu Wali Kota Seoul Park Won-soon. Park mengaku mengagumi gaya politik Jokowi yang dekat dengan rakyat.

Bahkan, ia mengetahui seringnya pengusaha mebel itu blusukan. "Saya bisa merasakan bagaimana Anda bisa dapat cinta dari rakyat. Sejak jabat dari gubernur sudah usahakan asuransi kesehatan. Setelah jadi presiden, juga terus blusukan dan memerangi korupsi," ucap Park.

Park pun mengaku, mau meniru gaya kepemimpinan Jokowi yang bisa dekat dengan rakyat. Ia juga ingin menerapkan salah satu pepatah Indonesia di Korsel. "Ada pepatah Indonesia: Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Itu yang ingin saya kembangkan bersama," kata Park.

Atas kekagumannya itu, Jokowi kemudian didapuk mendapatkan  penghargaan sebagai warga kehormatan atau Honorary Citizenship di Seoul, Korea Selatan. Penghargaan diberikan langsung oleh Wali Kota Won-soon.

Presiden Jokowi dan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye (Liputan6.com/ Silvanus Alvin)

"Sepuluh juta warga Seoul menyambut dengan senang Anda semua," kata Park Won-soon di Museum Seoul of History, Korea Selatan.  

Jokowi pun mendapat selendang warna oranye dan diberikan medali kehormatan. Sang Presiden mengaku tersanjung menerima penghargaan itu. "Ini menunjukkan persahabatan erat antara Indonesia dan Republik Korea. Sekali lagi, terima kasih," tutur Jokowi.

Konsep blusukan juga diperkenalkan Jokowi saat menjadi pembicara kunci di The 7th Asian Leadership Conference (ALC) dengan tema "Asia Tomorrow: Innovation 4.0". Jokowi menjelaskan tentang kekuatan blusukan di hadapan mantan Presiden Amerika Serikat George Walker Bush.

"Saya suka jalan, jalan, dan jalan, untuk menyelesaikan sebuah masalah. Di Indonesia, ini disebut sebagai blusukan. Dalam bahasa Inggris disebut management of walking around," kata Jokowi di Seoul, Korea Selatan, Rabu (17/5/2016).

Jokowi menyatakan, meski sudah menjadi Presiden Indonesia, ia tetap blusukan. Namun ada sedikit perbedaan. Semasa menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, blusukan dilakukan jalan kaki, tapi sekarang terbang menggunakan pesawat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.