Sukses

Timses: Setnov Tak Pernah Setujui Pemilihan Terbuka

Tim sukses calon ketua umum Golkar Setya Novanto langsung merespons kesepakatan 7 caketum yang menolak pemilihan dengan sistem terbuka.

Liputan6.com, Bali - Tim sukses calon ketua umum Golkar Setya Novanto langsung merespons kesepakatan 7 caketum yang menolak pemilihan dengan sistem terbuka. Tim Setnov menegaskan pihaknya tidak pernah menyatakan sikap menyetujui sistem pemilihan terbuka.

"Kami dari tim Setnov ingin menyatakan, menjelaskan, menegaskan, kami belum pernah memberikan statement apapun sistem yang kami dukung. Kami mendukung, mensupport apa pun keputusan Munas. Kami siap bertanding, menjunjung tinggi aturan dengan asas fairness, demokratis, fair," kata Tim Sukses Setya Novanto, Nurul Arifin di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Minggu (15/5/2016).

Nurul merasa pihaknya tak pernah diajak bicara terkait hal ini. Begitu juga terkait tudingan pengumpulan pengurus DPD oleh tim Setya Novanto usai pembukaan.

"Pertemuan DPD itu saya kira itu tidak ada, saya pastikan tidak ada. Kalaupun ada upaya untuk menjalin komunikasi dilakukan oleh semua caketum bukan hanya Pak SN, untuk penggiringan tidak ada. Kedua semua bermain dalam persepsi, dibangun dan berkumpul ini penggiringan opini yang merugikan kami sehingga kami cepat merespon," jelas Nurul.

Nurul merasa kecurigaan caketum lainnya kepada Setya Novanto berlebihan. Tim bekerja sudah bekerja keras sejak 3 bulan lalu karena tim percaya keberhasilan 99% kerja keras dan 1% keberuntungan.

"Pak Setnov siap untuk melakukan pemilihan dengan sistem apapun. Kami siap. Ketujuh orang caketum mohon pengertiannya karena kami tidak pernah diajak bicara semoga komunikasi kedepan semakin baik tidak langsung ke media sehingga bisa satu pengertian," pungkas Nurul.

Ada delapan nama yang akan bertarung memperebutkan kursi ketua umum Partai Golkar. Mereka adalah Ade Komarudin nomor urut 1, Setya Novanto nomor urut 2, Airlangga Hartarto nomor 3, Mahyudin nomor 4, Priyo Budi Santoso nomor 5, Aziz Syamsuddin nomor 6, Indra Bambang Utoyo nomor 7, dan Syahrul Yasin Limpo nomor 8.

Namun, hanya Setya Novanto yang tidak ikut menolak pemilihan ketua umum Golkar dengan cara terbuka bersama 7 caketum lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.