Sukses

Warga Pasar Ikan Bakal Dipindah ke Rusun Muara Baru

Djarot maklum, banyak warga memilih di tenda, lantaran letak rusun Rawa Bebek terlalu jauh dari laut, padahal pekerjaan mereka nelayan.

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta menemukan solusi sementara bagi para pengungsi di tenda darurat Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menyatakan, hasil rapat penataan kawasan Pasar Ikan memutuskan, warga yang menolak tinggal di Rusun Rawa Bebek akan dipindahkan ke Rusun Muara Baru.

"Kami siapkan tempat di Rusunawa Muara Baru. Kami sadar kalau Rawa Bebek itu terlalu jauh. Tempatnya juga kecil karena tipe studio," ujar Djarot di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/5/2016).

Namun, slot kosong di Rusun Muara Baru terbatas. Karena itu jumlah warga yang dipindahkan dibatasi hanya bagi mereka yang berprofesi sebagai nelayan.

Berdasarkan data Walikota Jakarta Utara, total warga Pasar Ikan yang bersikeras tinggal di tenda penampungan saat ini mencapai 22 kepala keluarga (KK).

Sebuah spanduk menuntut hak kepada Pemprov DKI Jakarta terpasang di kawasan gusuran Pasar Ikan, Jakarta, Jumat (29/4/2016). Alasan warga menolak ke rusun karena lokasi rusun jauh dari lokasi untuk melaut. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Jauh dari Laut

Djarot maklum, banyak warga memilih di tenda lantaran letak rusun Rawa Bebek di Jakarta Timur terlalu jauh dari laut, padahal pekerjaan mereka mayoritas adalah nelayan.

"Kita fokus relokasi (warga tenda) dulu. Kami akan lanjutkan soal penataan dan pembangunan jika semua warga sudah mendapat tempat tinggal," ucap dia.

"Sebetulnya sih mereka yang di tenda enggak mau di Rusun Rawa Bebek karena jauh dan kecil. Mereka yang minta ditempatkan di Rusun Muara Baru," ujar Djarot.

Tenda darurat dan gubuk semi permanen dibangun warga dari sisa-sisa reruntuhan bangunan dan patungan warga. Belasan tenda dan gubuk itu dibangun di pinggir persis dekat tanggul jalur perairan Sunda Kelapa dekat dengan tenda pengungsian.

Dengan parang dan benda tajam lainnya, warga sibuk memahat dan memotong kayu serta bambu yang bisa dijadikan pondasi gubuk. Tenda-tenda pengungsian dirasa sudah tidak lagi bisa menampung warga. Ratusan warga selama ini bertahan. Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mempersilakan warga Pasar Ikan untuk tinggal di tenda. Namun dia mengancam tak akan memberikan jatah rusun pada mereka.

"Kalau memang nggak mau di rusun, nanti biar saya kasih yang lain," kata Ahok pada 12 Mei 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.