Sukses

VIDEO: Darurat Kejahatan Seksual

Beberapa kasus kejahatan seksual terhadap gadis di bawah umur belakangan marak terjadi.

Liputan6.com, Manado - Beberapa kasus kejahatan seksual terhadap gadis di bawah umur belakangan marak terjadi. Seperti kasus di Manado, dengan korban berinisial V, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus kekerasan seksual ini.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Rabu (11/5/2016), tim Bareskrim dan Propam Mabes Polri bersama Polda Sulut dan Gorontalo, menggelar perkara tertutup terkait dugaan kasus kejahatan seksual, Selasa 10 Mei.

V melaporkan telah mengalami kejahatan seksual oleh 15 lelaki, termasuk dua oknum anggota polisi di sebuah hotel, setelah dibawa dua teman wanitanya dari Manado ke Gorontalo. Namun polisi membantah terjadi kekerasan seksual, yang terjadi adalah pesta narkoba. Sejauh ini polisi belum menetapkan satu orang pun tersangka dalam kasus ini.

Sementara di Lampung, polisi menangkap tiga tersangka yang diduga melakukan kejahatan seksual sekaligus membunuh siswi kelas 2 SMK Muhamadiyah, Kota Bumi, Lampung.

Ketiga pelaku bernama Budiono, Ari Purwono dan Dedi Supriyadi ini terpaksa ditembak polisi karena berusaha kabur saat proses penangkapan.

Korban yang masih mengenakan seragam pramuka, tewas setelah dirampok dan diperkosa secara bergiliran oleh para pelaku. Mayatnya kemudian dibuang ke sungai untuk menghilangkan jejak.

Di Sukabumi, Jawa Barat, seorang bocah 12 tahun mengalami kejahatan seksual hingga tiga kali oleh seorang kakek yang merupakan orang terdekat korban. Modus nya dengan iming-iming agar cepat mendapatkan kekasih.

Caranya dia harus mandi di dalam baskom pukul 12 malam. Namun setelah selesai mandi, sang kakek melakukan kejahatan seksual terhadap bocah tersebut.

Atas laporan keluarga, sang kakek bernama Dating, langsung diciduk polisi tanpa perlawanan berarti.

Polisi juga menangkap tersangka pemerkosa dan pembunuh balita berusia 2,5 tahun di Bogor, Jawa Barat.

Tersangka B, warga Cibungbulan, Bogor, tak dapat mengelak setelah serangkaian pemeriksaan penyidik menguatkan kecurigaan penyebab kematian korban yang masih berusia 2,5 tahun.

Kejadian itu berawal saat korban menonton TV di rumah tersangka Budiansyah. Entah apa yang merasuki kepalanya, hingga ia akhirnya menggendong dan melakukan kejahatan seksual. Bahkan dia merenggut nyawa balita malang itu dan membuang jenazahnya di kebun belakang rumahnya.

Kejahatan seksual juga menimpa seorang siswi SD di Jatisari, Bekasi. Korban kini untuk sementara diungsikan ke rumah keluarga. Korban dan keluarganya telah melaporkan kasus ini ke polisi, termasuk menyampaikan ciri-ciri pelaku.

Kejadian berlangsung Senin malam 9 Mei, saat bocah kelas 6 SD itu dalam perjalan pulang, usai les privat untuk menghadapi UN. Kemudian ia diberhentikan tersangka yang berpura-pura menanyakan alamat.

Korban langsung diseret ke semak-semak dan mimpi buruk itu pun terjadi. Sementara kini polisi tengah memburu pelaku yang sudah diketahui ciri-cirinya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.