Sukses

Kejagung Bantah Bakal Eksekusi 15 Terpidana Mati

Pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah terpidana mati kasus narkoba yang sudah ditolak upaya peninjauan kembali (PK) oleh MA.

Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung Muda Pidana Umum Noor Rachmad membantah akan mengeksekusi 15 terpidana mati kasus narkotika pada eksekusi mati jilid III. Ia pun mempertanyakan kebenaran informasi yang beredar tersebut.

"Sumbernya dari mana? Nanti dikasih tahu kalau sudah pasti," tegas Noor Rachmad di kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (10/5/2016).

Menurut dia, pihaknya bahkan belum mengetahui secara pasti jumlah terpidana mati kasus narkoba yang sudah ditolak upaya peninjauan kembali (PK) oleh Mahkamah Agung. "Saya masih harus cek dulu," ucap Noor Rachmad.

Selain itu, ia juga mengaku belum tahu kapan waktu pelaksanaan eksekusi mati jilid III. Tetapi, untuk persiapan pelaksanaan eksekusi, Noor Rachmad tak mengelak.

"Yang jelas memang kami itu kan petugas di bawah, ya biasalah menginventarisasi, melengkapi, itu saja," tandas dia.

Kepastian tentang jumlah terpidana mati yang akan dieksekusi sebelumnya disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto.

"Pertengahan bulan ini, 15 orang. Tempatnya sama di Nusakambangan," ungkap Liliek saat dihubungi Liputan6.com, Selasa.

 

Untuk keperluan itu, sebanyak 150 penembak jitu yang keseluruhan dari Brimob Polda Jateng, saat ini menjalani pelatihan dan program penguatan rohani.

"Kemarin pemberitahuannya tahap III akan lakukan eksekusi 13 terpidana mati. Sekarang bertambah dua jadi 15 terpidana mati yang akan dieksekusi," tegas Liliek.

Dia menjelaskan, dengan tambahan dua terpidana mati yang akan dieksekusi, maka pihaknya mempersiapkan sedikitnya 20 personel tambahan.

"Semua terpidana mati kasus narkoba. Terkait siapa saja (yang dieksekusi) kita belum ‎diberitahu," ujar Liliek.

Terkait keberadaan terpidana mati saat ini, dia menjelaskan sebagian besar sudah berada di Nusakambangan. "‎Ada dua apa tiga yang ada di luar (Nusakambangan). Tapi mayoritas ada di Nusakambangan," jelas Liliek.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.