Sukses

VIDEO: Kisah Perjuangan Shendi, Berbagi dalam Keterbatasan

Saat bekal dari Cilacap habis, Shendi punya cara bertahan demi Hakim. Hasil penjualan kerupuk ia sisihkan untuk meringankan pasien lain.

Liputan6.com, Cilacap - Seorang ibu asal Cilacap, Jawa Tengah, menemukan tujuan hidupnya saat diterpa cobaan besar. Di tengah rutinitasnya merawat sang putra yang mengalami hidrosefalus, Shendi tak menyerah dan selalu berbagi kasih dan materi yang ia miliki kepada sesama pasien.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (6/5/2016), Nur Hakim mencoba menelan susu yang disiapkan sang bunda. Meski tak lagi bisa melihat, Nur Hakim makan dengan lahap. Ia harus mendapat energi yang cukup sebelum berangkat terapi. Seminggu sekali Nur Hakim belajar duduk, angkat kepala dan mengatur keseimbangan. 

Nur Hakim anak kedua pasangan Sugiono dan Shendi lahir 25 Januari 2014 dalam kondisi sehat walafiat.

"Kalau bayi itu kan tempurungnya masih empuk, jadi bisa mekar. Itu yang mengakibatkan  hidrosefalus," kata Shendi.

Tak terhitung jumlah harta benda yang terjual demi pengobatan Hakim. Rumah, tanah dan kendaraan semua habis dijadikan bekal untuk Shendi memulai hidup di Jakarta bersama keluarga .

Saat bekal dari Cilacap habis, Shendi punya cara bertahan demi Hakim. Hasil penjualan kerupuk ia sisihkan untuk meringankan beban orang tua pasien lain. Sesekali Shendi mengajak mereka berwisata.

Shendi membentuk gerakan 'Berbagi Kasih Nur Hakim' karena keinginannya membantu kesulitan para penderita hidrosefalus.

"Enggak kepengin beli apa-apa, kepenginnya bagi-bagi (untuk penderita hidrosefalus). Karena saya ngalamin sendiri. Saya bangga bisa berguna buat anak-anak lain. Enggak masalah kalau kedua bola mata saya diambil untuk Hakim," ujar dia sambil berlinang air mata.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.