Sukses

Ingin Cari Cucu, Kakek di Tambora Malah Jadi Korban Tawuran

Karena mendengar ada tawuran, kakek bernama Washori itu bergegas keluar rumah, mencari cucunya di lokasi tawuran.

Liputan6.com, Jakarta - Remaja di Pekojan, Tambora, Jakarta Barat tega menganiaya seorang kakek hingga terluka parah. Awalnya, sang kakek ingin melerai ABG alias Anak Baru Gede yang hendak tawuran. Tapi nahas, kakek penjaga puskesmas itu jadi bulan-bulanan.

Seorang polisi yang tengah piket di Polsek Metro Tambora, Ipda Supardi menyebutkan, pihak kepolisian telah mengantarkan kakek 65 tahun itu ke rumah sakit guna dirawat.

"Sekitar jam 01.00 WIB pada saat korban berada di rumah mendengar informasi dari warga ada tawuran di Jalan Pekojan III RT 005/09, Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat," ujar Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Barat Komisaris Heru Julianto kepada Liputan6.com, Selasa (3/5/2016).

Heru mengatakan, karena mendengar ada tawuran, kakek bernama Washori itu bergegas keluar rumah, mencari cucunya di lokasi kejadian itu agar tidak ikut tawuran.

"Sampai di lokasi, dia mencoba mencari cucu dan melerai para remaja agar tak melanjutkan tawuran," terang dia.

Tapi, imbauan Washori tak dihiraukan. Ia justru menjadi sasaran amuk para remaja itu. Mereka menyayat, menghujamkan pisau, dan memukul kakek itu hingga terluka parah.


"Tersangka yang didominasi oleh remaja ini tak melihat usia senja sang kakek, hingga sang kakek pun terjatuh ambruk ke tanah, dengan darah bercucuran dan luka akibat senjata tajam," papar Heru.

Namun, Kapolsek Tambora Komisaris Muhammad Syafii mengatakan, Washori hingga kini belum membuat laporan. Sehingga kepolisian belum bisa menangkap para remaja itu.

"Kami sudah arahkan korban untuk melapor, kami masih menunggu laporan dari korban," terang Syafii di Jakarta Barat, Selasa.

Saat ini, Washori masih menjalani perawatan. Sementara, polisi baru menangkap satu orang di lokasi tawuran. Namun, orang tersebut diduga bukan pelaku tawuran.

"Kita sampai di sana mereka sudah bubar, dan kami langsung menyelamatkan korban. Kami menahan satu orang karena kepemilikan sajam (senjata tajam), tapi bukan pelaku tawuran," pungkas Syafii.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini