Sukses

KemenPAN-RB Dukung Ahok Pecat PNS Berkinerja Buruk

Saat ini pemerintah telah menerapkan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) yang menggunakan manajemen ASN berdasarkan sistem merit.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) angkat bicara mengenai tantangan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok agar Pegawai Negeri Sipil (PNS) DKI ramai-ramai mengajukan pengunduran diri.

Ancaman itu dilayangkan Ahok bagi anak buahnya yang tidak suka dengan gaya kepemimpinan maupun ritme pemerintahannya.

Menurut Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN RB Herman Suryatman, saat ini pemerintah telah menerapkan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) yang menggunakan manajemen ASN berdasarkan sistem merit.

Sistem merit yaitu sistem berbasis kualifikasi, kompetensi, dan kinerja. Dengan sistem tersebut, PNS yang tidak produktif terancam diberhentikan atau dipecat.

"Rencananya ke depan bagi ASN (PNS) yang tidak memiliki kualifikasi, tidak berkompeten, dan kinerjanya buruk akan dirasionalisasi," tegas Herman saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin 2 Mei 2016.


Herman justru menyarankan bagi PNS yang tidak memiliki kualifikasi, tidak kompeten, dan berkinerja buruk, lebih baik mengundurkan diri.

"Jadi kalau ASN yang masuk kualifikasi tersebut, lebih baik ya mengundurkan diri," saran Herman.

Ahok sebelumnya menyatakan, bersyukur jika banyak yang mengundurkan diri karena tak suka dengan kepemimpinannya. Sebab, banyak PNS muda yang enerjik mau sederap dengan ritme pemerintahannya.

Ahok mengaku sudah lama mengeluarkan ancaman itu. Bahkan sejak dia menjadi wakil gubernur. Namun, sampai saat ini, tidak banyak PNS DKI yang berani melawannya.

"Waktu itu Pak Catur katanya mau berhenti. Aku belum sempat tanya dia, dia sudah WhatsApp saya duluan. Pak itu bohong, hoax Pak. Saya enggak mau berhenti kok, Pak," ujar Ahok menirukan ucapan bawahannya.

Ia bahkan sangat bersyukur jika banyak PNS yang mengancam atau bahkan menerima tantangan Ahok untuk mundur.

"Saya ngomong sangat jujur, kalau ada PNS eselon II dan I yang mau berhenti, saya sih terima kasih, terima kasih sama mereka, banyak yang muda-muda, mereka siap kerja," kata Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.