Sukses

Ahok: Sensus Ekonomi Bikin Gampang Salurkan Bantuan

Pada saat bertemu petugas Sensus Ekonomi, Ahok tak berlama-lama sebab ia tak punya usaha apa pun di rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan Sensus Ekonomi yang dimulai di wilayah Jakarta sangat bagus dan membawa hoki bagi dirinya pribadi dan masyarakat banyak. Ia merasa beruntung, karena sensus yang dilakukan sekali dalam 10 tahun itu tepat dilakukan jelang kekuasaannya berakhir.

"Ini bagus bagi masyarakat, kami jadi tahu mau bantu kayak gimana, dan ini kan cuma 10 tahun sekali, kebetulan saat ini saya gubernur, ya sampai Oktober 2017 lah," ujar Ahok di kediamannya, Komplek Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (1/5/2016).

Ia berpendapat, sensus ekonomi sangat menguntungkan dan menentukan percepatan ekonomi serta membantu pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan ekonomi yang pas untuk membantu rakyatnya. Sensus ini juga akan memudahkan Pemprov DKI Jakarta menyusun anggaran.

"Saya sih bilang ini menguntungkan. Sensus yang tiap 10 tahun ini dilakukan dan dapat membuat kami menyusun anggaran pengembangan dan mendukung ekonomi rumah tangga," ujar Ahok.

Hasil sensus ini nantinya digunakan untuk memetakan penyaluran kredit dan prasarana, serta perizinan untuk masyarakat DKI Jakarta yang ingin membuat usaha. Dengan adanya data sensus ini, tak bakal ada lagi orang yang ngaku-ngaku miskin. Sehingga penyaluran bantuan lebih tepat sasaran.

"Yang penting itu, jelas dulu orangnya, pantas dibantu nggak? Jadi dengan ini, kami bisa gampang menyalurkan bantuan kredit dan mendukung prasarana dan perizinan," kata Ahok.

Didatangi Petugas Sensus

Ahok sendiri didatangi petugas Sensus Ekonomi di rumah pribadinya pada Minggu pagi. Pada saat bertemu petugas sensus, Ahok tak berlama-lama sebab ia tak punya usaha apa pun di rumah.

"Saya mah cepet, nggak ada punya usaha," terang Ahok saat mengantar para petugas keluar rumahnya.

Ia juga berpesan pada masyarakat agar tak menolak petugas Sensus Ekonomi. Sebab para petugas bukanlah ingin menarik pajak, namun ingin memetakan keadaan ekonomi masyarakat Jakarta dan Indonesia pada umumnya.

"Jangan takut, mereka nggak minta pajak, ini bagus buat semua," lanjut Ahok.

Senada dengan itu. Menurut Deputi Neraca Dan Analisis Statistik BPS (Badan Pusat Statistik) DKI Jakarta, Kecuk Suhariyanto, ada 22.000 petugas yang diturunkan untuk mendata di Jakarta. Mereka akan bertugas hingga akhir bulan ini.

"Mereka sudah qualified semua, sudah mengikuti tes dan kompeten untuk mendata," ucap Kecuk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini