Sukses

Cerita JK soal Asal Usul Pejabat Wajib Pakai Batik

Menurut JK, batik memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia dalam menghadapi krisis.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka The 55th ACI -The Financial Markets Association World Congress 2016. JK tampak semringah melihat sebagian besar peserta kongres dari yang berasal dari berbagai negara mengenakan batik.

"Saya berterima kasih karena sebagian besar dari Anda di sini datang menggunakan batik," kata JK di Hotel Ritz Calton, Pacific Place, Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Batik tentu memiliki nilai sejarah besar bagi Indonesia. Dalam pertemuan internasional juga dapat menunjukkan kebhinekaan Indonesia dan dapat dirasakan langsung oleh para peserta kongres yang notabene berasal dari beragai negara di dunia.

"Batik ini, kenapa kalau pertemuan university tujuannya unity, di sini tidak ada yang bajunya sama warnanya tapi bersatu. Itu artinya berbeda tapi satu," imbuh JK.


Menurut JK, batik memiliki dampak ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia dalam menghadapi krisis. Sepuluh tahun lalu, Indonesia menghadapi krisis minyak karena tingginya harga, mencapai hampir 100 dolar per barel. Saat itu juga, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan penghematan.

"Kita kesulitan, maka salah satu langkah pemerintah ialah mengharuskan semua AC di kantor-kantor harus 25 derajat. Karena hanya 25 derajat harus pakai batik. Itu bagian dari efisiensi Indonesia. Kedua, juga efisien untuk Anda batik tidak perlu laundry tiap kali, tiap hari bisa 3 hari sekali laundry bisa," kelakar JK.

Ucapan JK ini kontan membuat peserta kongres tertawa. JK ingin pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang baik untuk sistem keuangan Indonesia. "Sekali lagi selamat, semoga pertemuan ini menghasilkan sesuatu yang baik," pungkas JK.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini