Sukses

Heboh, Pohon Pisang Keramat di Cianjur Berbuah 7 Tandan

Damatan merasa ada keanehan di pohon pisang ini. Karena dia baru pernah melihat pohon pisang bertandan tujuh.

Liputan6.com, Cianjur - Warga Kampung Kopeng RT 04 RW 05 Desa Kemang, Kecamatan Bojong Picung, Cianjur, Jawa Barat dihebohkan penemuan pohon pisang langka. Pohon ini bertandan tujuh, yang dipercaya masyarakat setempat memiliki karomah atau keramat.

Warga pun tak henti-hentinya berkunjung, menyaksikan pohon pisang unik yang tumbuh di lahan milik kakek berumur 70 tahun, Damatan. Beberapa di antara mereka berfoto di dekat pohon setinggi 40 centimeter itu.

Bahkan ada juga warga yang melakukan ritual di sekitar pohon pisang itu. Mereka yang melihat pohon pisang yang berbunga tepat pada 1 Rajab itu bukan hanya warga setempat, tapi juga dari desa lainnya.

"Enggak tahu tujuannya apa, sejak tersiar kabar ada pohon pisang bertandan tujuh, tiap malam jadi banyak yang datang melakukan ritual dekat pohon," kata Rena, warga setempat.

Sementara, Damatan merasa ada keanehan di pohon pisang ini. Karena selama ia menanam pohon pisang, belum pernah berbuah lebih dari satu tandan.

"Biasanya satu bibit berbuah satu tandan, tapi yang ini aneh pisangnya bertandan tujuh," kata dia.

Menurut Damatan, sebelum pohon pisang tersebut berbunga, warga sempat melihat cahaya bersinar di sekitar kebun pisang.


Benar saja, kata dia, keesokan harinya seorang warga menemukan pohon pisang tidak seperti pada umumnya. Baru setinggi sekitar 40 centimeter, sudah berbuah dan bertandan tujuh.

Menurut Damatan, warga meyakini sinar tersebut berasal dari pohon pisang yang mengeluarkan banyak tandan.

Dicuri Warga

Dia mengatakan, dirinya saat ini tengah menunggu pisang unik ini matang. Dia pun berniat akan membagi-bagikan kepada tetangga sekitarnya.

"Sekarang mau saya pindahin ke depan rumah, karena sudah tiga tandan dicuri orang," ungkap dia.

Sementara, Kepala Desa Kemang Dadan R Subarna mengimbau agar fenomena unik ini tidak dikaitkan dengan hal mistis, karena khawatir menjadi syirik.

"Lebih baik disyukuri saja di tempat kita ada fenomena alam yang langka," ujar Dadan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini