Sukses

3 Fakta Kasus Alphard 'Ngamuk' Libatkan Anak Eks Menteri

Anak mantan Menteri BUMN Sugiharto berinisial A kini tengah berurusan dengan polisi karena mengemudikan Alphard ugal-ugalan.

Liputan6.com, Jakarta - Anak mantan Menteri BUMN Sugiharto berinisial A kini tengah berurusan dengan polisi. Hal ini menyusul aksinya ugal-ugalan saat mengemudikan mobil mewah, Aphard di Senopati, Jakarta Selatan, pada 22 April 2016.

Akibat ulahnya, sedikitnya 4 kendaraan menjadi korban. Mereka di antaranya anak Mendagri Tjahjo Kumolo yang bernama Detri Warmanto. Selain itu, Alphard putih milik artis Kartika Putri. Namun, mobil itu berisikan sopirnya saat kejadian. Bahkan pengendara sepeda motor mengalami patah tulang kaki.

 

Meski telah berlangsung damai dengan para korban, kasus Alphard 'ngamuk' yang melibatkan anak mantan menteri BUMN itu akan tetap diproses. Polisi pun menyatakan akan memanggil sejumlah saksi yang terlibat dalam kejadian itu.

Namun, ada 3 fakta di balik kejadian yang melibatkan A tersebut. Apa saja? Berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terpengaruh Game Online

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sugiharto mengakui kecelakaan yang menimpa empat mobil dan dua motor kemarin sore di kawasan Senopati merupakan ulah anaknya berinisial A (17).

Ia berujar anak keenamnya itu masih labil. Selain itu, A juga sangat suka bermain video game. Ia pun menduga aksi menyetir ugal-ugalan yang dilakukan anaknya terinspirasi dari permainan video game.

"Usianya memang begini, baru 16-17 (tahun). Dia anak yang dalam tanda kutip pinter. Jago komputer. Emosinya karena mungkin dari video game. Saya kira pengaruh itu," ujar Sugiharto di kediamannya, Jalan Ciniru I, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis malam (21/4/2016).

Ia mengaku sudah berbicara dengan polisi lalu lintas dan reserse yang menangani kasus ini untuk memberikan efek jera terhadap A. Tujuannya, agar pelajar SMA itu tidak lagi mengulangi perbuatannya.

3 dari 4 halaman

Berakhir Damai

Empat mobil dan dua sepeda motor menjadi korban tabrak lari Alphard hitam yang dikendarai oleh A, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis sore 21 April.

A diketahui adalah anak mantan Menteri BUMN Sugiharto.

Sugiharto yang juga mantan Komisaris Utama PT Pertamina bertanggung jawab dan mengganti semua kerugian korban. Salah satunya kepada artis Kartika Putri, karena mobil Alphard putihnya ikut tersenggol.

Kepala Pos Polisi Senopati Iptu Agus Prasetya menyatakan, kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Untuk kejadian laka lantas kemarin sudah disepakati antara para korban dengan ayah pengemudi, Pak Sugiharto. Bahwa dia (Sugiharto) akan mengganti semua kerugian korban. Akhirnya damai, tidak ada tuntutan hukum dari korban," ujar Iptu Agus kepada Liputan6.com, Jumat (22/4/2016).

Kesepakatan damai tersebut, lanjut Agus, dituangkan dalam surat pernyataan yang ditandatangani para korban dan dia disaksikan bersama personel Unit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan di kediaman Sugiharto, Jalan Ciniru 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 21 April malam.

4 dari 4 halaman

Tetap Diproses

Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sugiharto menyatakan bertanggung jawab atas kecelakaan lalu lintas yang didalangi anaknya yang masih ABG berinisial A. Namun kesepakatan damai antara pihaknya dan para korban tak menghentikan proses hukum di kepolisian.

Hal itu ditegaskan Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya.

"Untuk kasus laka (kecelakaan) kemarin (Kamis, 21 April 2016) tetap kami proses. Proses hukum tetap berjalan," tegas Doddy ketika dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (22/4/2016).

Ia berujar akan memanggil pihak-pihak yang terlibat kejadian tersebut, yaitu A, kakaknya bernama Stephen serta para korban yang terdata di kepolisian, termasuk artis Kartika Putri.

"Dalam arti kami akan memanggil yang terlibat untuk dimintai keterangan," ujar Doddy.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini