Sukses

Kesaksian Warga Saat Banjir Mulai Rendam Perumahan di Jatiasih

Limpasan saja air sudah mencapai 40 sentimeter, ditambah tanggul jebol air mencapai 3-4 meter.

Liputan6.com, Jakarta - Kerumunan warga tampak berdesakan di gundukan tanah pinggir perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatirasa, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat. Mereka penasaran dengan banjir yang merendam setinggi atap rumah di kawasan perumahan itu.

"Yang tidak berkepentingan segera bubar saja. Menyulitkan petugas evakuasi," tegas seorang Polwan menggunakan pengeras suara.

Tampak dari jauh petugas mengayuh perahu karet menepi. Membawa sejumlah warga yang tadinya terjebak di kubangan air setinggi 5 meter itu.

Menurunkan warga dari perahu karet tampak tidak mudah. Petugas harus menggendong korban banjir yang didominasi oleh anak-anak dan perempuan. Mereka tidak sempat menyelamatkan diri dari banjir yang tiba-tiba datang itu.

Warga perumahan PGP, Bambang Widianto, bercerita bagaimana dia berkeliling rumah warga di RW 10 untuk mengabarkan air yang meluap dari kali Bekasi itu.

Akibat tanggul jebol ratusan rumah di perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Jatirasa, terendam (Liputan6.com/Nanda)

Dia bersama dengan 4 orang dari Koramil berkeliling menyampaikan bahwa air kali Bekasi meluap.

"Awalnya limpas (meluap) kan ya. Limpas saja udah segini (40 cm). Terus jebol itu tanggul, RW 10 mulai tinggi airnya," terang Bambang kepada Liputan6.com di lokasi kejadian, Kamis (21/4/2016).

Dia mengatakan, sampai air meninggi pun dirinya masih terus berkeliling membantu warga lainnya menyelamatkan diri. Dia meninggalkan barang-barang di rumahnya dan mempercayakan ke keluarganya.

"Saya ngider saja bantu warga yang lain. Motor saya kerendem. Udah hanyut mungkin. Barang-barang saya ya kerendem lah di rumah. Yang ringan-ringan dibawa keluarga. Alhamdulillah tapi keluarga aman," tutur dia.

Bambang melanjutkan, Subuh hingga pukul 07.30 WIB pagi, dia masih berusaha membantu warga. Namun, air semakin meninggi dan terpaksa dia meninggalkan perumahan itu.

"Setengah 7 pagi air mulai tinggi. Sudah enggak mungkin kalau enggak dibantu petugas lainnya. Saya cabut (pergi) deh. Sekarang itu ada perahu karet. Bagus," imbuh dia.

Pria berusia 40 tahun itu mengatakan, perumahan PGP memang sering dilanda banjir. Namun, tahun ini merupakan yang terparah.

"Sering sih sebenernya. Tahun 2013 itu 3 kali banjir. 2014 Sekali. Nah ini 2016 paling tinggi ini," jelas pria yang menjabat sebagai sekertaris RW itu.

Pantauan Liputan6.com, hingga pukul 14.30 WIB, petugas masih berupaya mengevakuasi warga dengan perahu karet. Sejumlah warga tampak beristirahat di posko evakuasi yang didirikan di sekitar perumahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini