Sukses

Kapolri Minta Deteksi Teror dan Kerawanan Pilkada Ditingkatkan

Kapolri mengimbau aparat intelijen yang dimiliki Polri untuk tetap memantau pergerakan ancaman teror. Terutama dari ISIS.

Liputan6.com, Jakarta - Irjen Nur Ali telah resmi menggantikan Komjen Djoko Mukti Haryono sebagai Kepala Badan Intelejen dan Keamanan Polri. Mantan Kapolda Jawa Tengah itu diminta untuk memetakan tingkat kerawanan di sejumlah daerah jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2017.

Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti dalam sambutannya di acara serah terima jabatan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4/2016).

"Petakan kerawanan daerah jelang pilkada serentak. Analisis dan evaluasi, di tiap provinsi dan kabupaten serta kota," kata Badrodin.

Dia juga mengimbau aparat intelijen yang dimiliki Polri untuk tetap memantau pergerakan ancaman teror. Terutama dari ISIS.

Tak hanya memantau, mantan Kapolda Jawa Timur itu berharap intelijen berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meredam pergerakan teror. Termasuk di antaranya langkah deradikalisasi.

"Intelijen pasang telinga dan mata," ungkap Badrodin.

Sebelumnya, Polri kembali melakukan rotasi terhadap sejumlah jabatan di lingkungan Mabes Polri dan kepolisian daerah. Tercatat ada sejumlah Jenderal yang bergeser mengisi jabatan Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam), Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Kepala Divisi Humas Polri, dan lima Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda).

Pada acara sertijab yang dilangsungkan di Rupatama Mabes Polri, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti turun langsung menjadi Inspektur Upacara. Badrodin pun memimpin pembacaan sumpah jabatan yang diikuti para pejabat yang dilantik.

"Bahwa saya selaku pejabat Polri akan setia dan taat sepenuhnya pada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, bahwa saya akan menaati segala peraturan Undang-undang dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercakan kepada saya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab," ucap Kapolri yang diikuti oleh pejabat yang dilantik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.