Sukses

Pakai Pin PKI, Pemuda Ini Dicegat dan Dianiaya

Seorang pemuda yang memakai pin PKI tiba-tiba diadang mobil di sebuah jalan saat mengendarai sepeda motornya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pemuda tiba-tiba diadang mobil di sebuah jalan saat mengendarai sepeda motornya. Dari dalam mobil turun sekitar tiga orang menghampiri si pemuda yang ternyata memakai pin berlambang palu arit, logo Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dalam video yang beredar di Facebook, Rabu (20/4/2016), pemuda itu terlihat bingung saat seorang berseragam LSM KPK menghampiri dan mengambil pin PKI yang tersemat di dadanya. Tak lama berselang, seorang bertopi dengan rambut gondrong langsung menginterograsi pemuda itu.

"Lo kenapa pakai pin PKI? Lo siapa? KTP lo mana? Buka helm lo," ujar pria bertopi itu.

"Saya bukan siapa-siapa. Ini (pin) bukan PKI. Saya minta maaf, Pak," jawab si pemuda.

Tak terima dengan jawaban itu, pria bertopi langsung melayangkan pukulan ke kepala si pemuda yang masih memakai helm. "Kenapa lo pakai pin ini?" tanya di pria bertopi lagi sambil melayangkan pukulan kembali ke kepala si pemuda.

"Saya tidak sengaja Pak. Saya tidak tahu, demi Allah saya bukan (PKI)," jawab si pemuda sambil melindungi kepalanya.

"Lo orang Indonesia? Kenapa lo pakai pin PKI?" ucap di pria bertopi sambil memaki dengan kata kasar dan menjambak rambut si pemuda yang sudah melepas helmnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Polisi Datang

Polisi Datang

Tak lama, seorang polisi mengendarai motor gede datang menghampiri lokasi keributan dan menanyakan apa yang sedang terjadi. "Pakai pin PKI dia ini. Tangkap Pak, tangkap," kata pria bertopi itu kepada polisi.

Polisi yang datang berusaha menenangkan dan meminta si pemuda menunjukkan KTP. Meski ada polisi, pria bertopi dan seorang warga lainnya masih saja memukuli kepala si pemuda.

Akhirnya polisi pun membubarkan kerumunan dan meminta si pemuda pergi meninggalkan lokasi. Saksikan video lengkapnya di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.