Sukses

Imam Supriadi Si Penantang Ahok Dikenal Aneh di Lingkungan BPK

Setelah beredarnya video itu, Imam Supriadi justru membuka perilakunya yang selama ini tak pernah diungkap pegawai BPK.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bernama Imam Supriadi mengunggah videonya di laman berbagi video berisi tantangan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ‎atau Ahok. Dia adalah staf SDM BPK.

Imam ternyata sering bertingkah laku aneh. Hal tersebut terkuak saat Liputan6.com mencoba menggali informasi tentang sosok Imam Supriadi di BPK.

"Saya tidak pernah bertemu langsung, tapi ada teman yang pernah di bagian SDM bilang ya orangnya gitu (aneh) suka marah-marah sendiri," kata sumber di BPK, Jakarta, Jumat (15/4/2016).

Sumber tersebut mengatakan, setelah beredarnya video itu, Imam Supriadi justru membuka perilakunya yang selama ini tak pernah diungkap pegawai BPK.

"Iya pas ada kejadian ini jadi banyak orang ngomongin, kayak ada yang bilang iya tuh pernah yang satu lift dengan dia tiba-tiba ngomong enggak nyambung atau kalau telepon marah-marah enggak jelas," ujar dia.

Tak hanya itu, dalam akun Facebook‎ miliknya, Imam Supriadi juga kerap memposting gambar-gambar yang tidak biasa.

"Coba saja lihat Facebook-nya, mau nyalon jadi gubernur dari jalur independen gitu. Macam-macam lah," tutup sumber tersebut.

Saat dihubungi, Imam Supriadi mengakui dikenal kolega di BPK sebagai orang yang keras. Tak sedikit ia melawan atasannya karena perbedaan pandangan.

"Pimpinan BPK mana yang mau berdebat sama saya? Saya bisa lawan kalau untuk kebenaran," ujar Imam saat dihubungi Liputan6.com.

Nama Imam Supriadi jadi pembicaraan setelah ia merekam video yang menatang Gubernur DKI Jakarta Ahok untuk berduel. Dalam video berdurasi 5 menit 50 detik, Imam Supriadi mengenakan kaos kerah dan topi hitam bertuliskan BPK-RI.

"Siapkan diri Anda (Ahok) di Bundaran HI. Saya tantang Anda Duel sampai mampus," ucap Imam dengan nada keras dalam rekaman videonya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini