Sukses

SBY-Boediono ke Istana

SBY-Boediono dilantik sebagai presiden dan wapres di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. Sejumlah pimpinan negara sahabat hadir dalam acara pelantikan ini.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden dan wakil presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono dilantik di Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (20/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Hadir dalam acara ini Wakil Presiden Jusuf Kalla dan sejumlah tokoh partai politik. Hadir pula pimpinan negara sahabat Perdana Menteri Australia, PM Singapura, PM Malaysia, PM Timor Leste, dan Sultan Brunei Darussalam.

Acara pelantikan presiden diawali dengan dikumandangkan lagu Indonesia Raya. Selanjutnya pembacaan keputusan Komisi Pemilihan Umum tentang penetapan presiden dan wakil presiden terpilih 2009-2014. Acara diteruskan pengucapan sumpah SBY serta Boediono. Setelah pembacaan sumpah jabatan, SBY-Boediono kemudian menandatangani berita acara pelantikan. Ketua MPR dan Wakil Ketua MPR juga ikut tanda tangan.

Presiden SBY kemudian menyampaikan pidato kenegaraan pertama setelah terpilih lagi sebagai orang nomor satu di negeri ini. Dalam pidato, Presiden menyampaikan banyak hal di antaranya memuji pesaingnya dalam pemilu 2009 seperti Wiranto dan Megawati Sukarnoputri. Tidak lupa SBY mengucapkan terima kasih kepada wapres dan para menteri. Presiden sangat yakin lima tahun nanti kondisi ekonomi membaik.

Acara ditutup dengan doa bersama disambung menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh semua hadirin di Gedung MPR. SBY dan Boediono yang didampingi istri masing-masing kemudian meninggalkan Gedung MPR diiringi Ketua MPR Taufik Kiemas dan Kalla. Sebelum naik ke mobil, SBY-Boediono beserta rombongan memberi kesempatan pada wartaman untuk mengambil foto. Dengan pengawalan ketat, SBY meninggalkan Gedung MPR.

Pelantikan SBY-Boediono diwarnai unjuk rasa ratusan mahasiswa. Akan tetapi demonstran tak bisa mendekat ke Gedung MPR karena penjagaan yang ketat. Selain itu sejumlah ruas jalan menuju Gedung MPR ditutup. Sementara rencana anggota DPD untuk memboikot acara pelantikan sepertinya tak berjalan. "Nggak pada tempatnya boikot-memboikot ini," kata pengamat politik, Bahtiar Effendi di News Center SCTV.

SBY dipastikan tak bisa mencalonkan lagi untuk pemilu mendatang karena periode yang terakhir. Bahtiar berharap lima tahun ke depan SBY mampu lebih baik lagi dan membuktikan kalau bukan pemimpin yang peragu. Bahtiar tak mempermasalahkan komposisi koalisi pemerintah di DPR yang dinilai terlalu gemuk. "Kalau Orde Baru jelas, pemeritahannya otoriter, kalau sekarang kan demokratis," kata Bahtiar.

Menurut Bahtiar, prosesi pelantikan terbilang bagus karena tidak terlalu bertele-tele. Namun yang lebih menarik adalah yang terjadi setelah pelantikan karena Presiden Yudhoyono akan mengumumkan menteri yang akan duduk di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Untuk lima tahun ke depan, Presiden Yudhoyono mencanangkan program kerja mulai dari 100 hari, satu tahun, dan lima tahun.(JUM)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.