Sukses

Papua Barat Miliki Potensi Besar, Tapi Kemiskinannya Tinggi

Potensi luar biasa Papua Barat belum termanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat.

Liputan6.com, Jakarta Provinsi Papua Barat memiliki potensi sangat luar biasa, baik pertanian, perikanan, pertambangan, hasil hutan, maupun pariwisata. Semua sektor ini bisa menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi.

Namun, menurut Anggota Komisi VI DPR RI, Endang Srikarti Handayani potensi luar biasa tersebut belum termanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat. Hal ini tercermin dari tingginya angka kemiskinan di Provinsi Papua Barat.

“Papua Barat memiliki sumber daya yang luar biasa, akan tetapi kondisi perekonomian masyarakatnya masih memprihatinkan,” kata Endang Srikarti kepada Parlementaria di sela-sela kunjungan kerja ke Kampung Wisata Arborek, Raja Ampat, Papua Barat, baru-baru ini seperti dikutip dari laman DPR RI.

Menurut Endang Srikarti, perekonomian Papua Barat umumnya digerakkan melalui perhubungan laut dan udara. Untuk itu keberadaan dan kelancaran arus transportasi laut dan udara sangat penting bagi perkembangan perekonomian di wilayah ini. Pengembangan transportasi baik darat maupun laut sangatlah penting untuk mengurangi kesenjangan aksesibilitas dan meningkatkan integrasi wilayah.

Pengembangan potensi wilayah ini tidak mungkin sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah. Papua Barat membutuhkan
investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Provinsi Papua Barat ini akan mampu menarik investor apabila memiliki daya tarik investasi. Tidak cukup hanya dengan modal kekayaan sumber daya alam, aksesibilitas juga merupakan salah satu faktor terpenting dalam menciptakan iklim ivestasi yang kondusif, jelasnya.

“Untuk itu, kami sangat mendorong peran serta pihak BUMN jasa transportasi darat, laut, maupun udara untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanannya dengan cara membangun pelabuhan dan bandara atau dengan mengembangkan atau memperbaiki apa yang sudah ada saat ini,” papar Endang Srikati yang berasal dari partai Golkar.

Ia berharap pihak Pemda, BUMN, serta swasta dapat menjalin kerja sama dan memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan perekonomian dan kemakmuran rakyat Indonesia umumnya dan Provinsi Papua Barat khususnya.

Senada dengan Endang, Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Tohir, juga mengatakan, kemiskinan di Papua Barat nomor
tiga terbesar setelah Papua dan Maluku.

“Kita berkeliling salah satu tujuannya adalah untuk melihat dan meninjau secara langsung bagaimana sebaiknya proses pembangunan ekonomi di PapuaBarat itu bisa langsung mengenai ekonomi sasarannya. Raja Ampat salah satu pemandangan alam sepuluh terbaik dunia. Ini harus kita manfaatkan untuk menambah devisa negara dan menunjang pendapatan asli daerah,” ungkap Achmad Hafisz.

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini