Sukses

Darah Miming Listiyani di Tangan Letnan Bali Nine

Miming Listiyani ditemukan tewas dan di samping jasadnya berdiri seorang lelaki anggota sindikat Bali Nine.

Liputan6.com, Sydney - Kelompok Bali Nine kembali membuat celaka. Seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia ditemukan tewas mengapung tanpa busana di Pantai Cabarita, tak jauh dari dermaga. Saat kejadian, polisi tidak menemukan kartu identitas dari perempuan yang belakangan diketahui Miming Listiyani itu.

Jasad Miming ditemukan setelah polisi merespons teriakan panik dari dermaga Cabarita, sebuah kawasan di bagian barat Sydiney, Australia. Lokasi itu sangat populer bagi pelancong yang hendak menghabiskan malam.

Petugas datang pukul 23.30 waktu setempat pada Kamis malam, 7 April 2016, dan melihat Khanh Thanh Ly. Ia telanjang dan berdiri di samping jasad Listiyani di bibir pantai. Ia sempat mencoba lari, tapi berhasil diringkus.

Keesokan harinya, polisi menghabiskan waktu seharian menelusuri jejak pembunuhan dari lokasi jasad Miming ditemukan. Sebagian petugas lainnya memeriksa taman Cabarita dan rumah di Jalan Vineyard Way, dekat rumah makan Breakfast Point yang terkenal di kalangan turis.

Beberapa jejak darah ditemukan di jalan dan mobil dekat sebuah rumah warga. Di halaman tempat tinggal itu, polisi menemukan sepasang sepatu wanita dan kartu ATM.

Miming Listiyani (Instagram/@mimingl)

Pemilik rumah itu bernama Carmen Muno. Ia mengaku tak tahu bagaimana korban dan pria yang diduga membunuhnya berada di depan rumahnya.

"Sepatunya dekat semak-semak dan darah berada di jalan kecil," kata Muno.

"Aku biasanya tak keluar dari pintu depan, tapi pagi ini aku keluar dan mendapati darah. Aku hanya heran," ujar Muno lagi.

Jeritan Tengah Malam

Pada malam sebelumnya, Bill Langton mendengar jeritan sesaat setelah memarkir mobilnya. "Jangan bunuh aku!" perempuan itu memohon. Jeritan itu didengar Bill sekitar pukul 23.30 waktu setempat.

"Agak mengganggu karena jeritan perempuan itu terdengar hingga tiga kali. Yang mengagetkan, ketika membaca berita, ternyata terjadi pembunuhan di pinggir sungai," tulis Bill di Facebook, seperti dilansir dari Daily Mail, Sabtu (9/4/2016).

Sementara saksi mata lain, Leonato Tattoli mengatakan, polisi fokus mencari di sekitar mobilnya yang ternyata ada jejak darah.

"Aku memarkir mobil pukul 22.30 dan melihat pria duduk di dalam mobil tak jauh dari sini," kata Tattoli.

Polisi mendapat telepon darurat dari seorang warga yang tidak mau dibuka identitasnya. Menurut Superintenden Mark Jones, saksi khawatir jeritannya tidak main-main.

"Polisi menemukan Khanh Thanh Ly dalam keadaan telanjang, berdiri di samping jasad perempuan tak berbusana," kata Jones.

"Ini sungguh tragis. Miming Listiyani terlihat sebagai gadis muda yang baik yang sayangnya telah tewas dibunuh," lanjut dia lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jejak Bali Nine


Sosok Ly bukan wajah baru di dunia hitam. Ia sempat dipenjara tujuh tahun pada 2007 gara-gara terlibat sindikat Bali Nine, kelompok muda-mudi Australia penyelundup obat-obatan terlarang dari Bali ke Negeri Kanguru. Di kelompok narkoba itu, Ly dipanggil dengan sebutan letnan.

Ly merupakan teman SMA pemimpin Bali Nine, Myuran Sukumaran, dan dekat pula dengan Andrew Chan. Myuran sendiri telah dieksekusi mati Pemerintah Indonesia terkait kepemilikan narkoba pada Rabu, 29 April 2015, di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Ly yang mantan siswa akuntansi itu sempat ke Bali tiga kali atas perintah Sukumaran. Keduanya adalah teman satu SMA. Ly kepada polisi saat itu mengatakan, ia bertanggung jawab mengatur dan mengawasi kurir Australia yang membawa narkoba ke Bali.

Dilansir dari Sydney Morning Herald, Sabtu (9/4/2016), ia baru saja tampil di pengadilan Parramatta. Ly yang berasal dari Suburb Lidcombe dalam persidangan tidak mengakui perbuatannya dan tetap menundukkan kepalanya.

Setelah mendengar ucapan hakim atas tuduhannya, Ly berkata, "terima kasih" lalu menunduk sebelum meninggalkan ruang sidang.

Pembunuh WNI di Sydney 'Letnan' di Jaringan Bali Nine  (SMH)

Ditemukan polisi di tempat kejadian pada Kamis 7 April lalu, Ly berdiri tanpa busana. Ia sempat nyaris melarikan diri setelah polisi merespons panggilan darurat dari wilayah Cabarita.

Detektif negara bagian New South Wales percaya keduanya punya hubungan. Namun, ia enggan membeberkan ke publik.

Aparat percaya Ly menjemput Miming yang baru saja kembali ke Australia dari Indonesia. Pria itu menjemput dari rumah tingkat dua bergaya modern di kawasan Cabarita.

Hal itu diketahui dari keterangan tetangga yang melihat Audi Ly parkir di rumah Jalan Edgewood Crescent. Pasangan itu diperkirakan sempat menghabiskan waktu di restoran sebelum Miming Listiyani tewas dan disembunyikan di bagasi Audi dan dibuang ke dermaga Cabarita.

Ly ditahan di kepolisian Burwood Police Station dengan tuduhan pembunuhan.  

Ucapan Duka Cita

Atas kabar itu, media sosial Miming dibanjiri kata "RIP" sebagai ucapan duka cita. Seorang temannya yang menggunakan akun adeliawahyuningtyas mengucapkan, "turut berdua cita semoga amal ibadahnya diterima di sisi-Nya".

Seorang teman lainnya seperti memberikan sinyal bahwa dia tahu siapa pembunuh Miming. Seperti ditulis oleh pemilik akun Instagram callista.anais3444, "Aku tahu pelakunya laki-laki". Kemudian, imaisyah214 juga menuliskan "she was dangerous".

Berdasarkan akun LinkedIn-nya, Miming pernah bekerja paruh waktu di majalah AusIndo pada 2008-2009. Dia juga pernah kuliah di University of Technology Sydney dan lulus pada 2010.

Perempuan Diduga WNI Tewas Dibunuh Pria Bekas Jaringan Bali Nine (Seven News/Facebook)

Sebelum meninggal, perempuan itu mengunggah foto terakhir bersama seorang perempuan dalam akun instagramnya @Miming. Foto itu diunggah empat hari lalu (6 April 2016). Dia menuliskan "@kookyquirky dude thanks for always being there for me".

Dalam foto itu, Miming mengenakan kaos abu bergaris, sementara temannya mengenakan baju hitam. Meski tersangka telah ditetapkan, polisi masih harus bekerja mengungkap alasan pembunuhan Miming Listyani.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.