Sukses

Ahok Anggap Wajar Jakarta Tambah Macet Karena 3 In 1 Dihapus

Ahok mengatakan, waktu dua pekan ke depan akan menjadi pertimbangan untuk menerapkan sistem pelat ganjil-genap.

Liputan6.com, Jakarta - Hari kedua uji coba penghapusan 3 in 1, beberapa jalan protokol macet. Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menilai macet sebagai dampak penghapusan 3 in 1 itu adalah hal wajar.

"Enggak apa-apa, namanya juga masih uji coba dua minggu," kata Ahok usai meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Dharma Suci di Jakarta Utara, Rabu (5/4/2016).

Kendaraan terjebak macet saat uji coba hari pertama penghapusan 3 in 1 di Jalan Sudirman, Senayan, Jakarta, Selasa (5/4). Uji coba penghapusan 3 in 1 ini akan dilakukan dua tahap yakni pada tanggal 5-8 April & 11-13 April 2016. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ahok mengatakan, tidak semua kawasan yang dulu dilalui 3 in 1 bertambah macet. Oleh karena itu, pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dua minggu apakah benar Jakarta bertambah macet tanpa 3 in 1.

"Ada yang macet ada yang enggak macet, kok. Nanti musti evaluasi total," ucap Ahok.

Ahok menambahkan, waktu dua pekan ke depan akan menjadi pertimbangan untuk menerapkan sistem pelat ganjil-genap sebagai solusi sementara penghapusan 3 in 1.

Kondisi Jalan Semanggi menuju Thamrin, Jakarta saat uji coba penghapusan 3 in 1 (Liputan6.com/ Gempur M Surya)

Sebelumnya, Ahok mengatakan, bila terbukti tanpa 3 in 1 Jakarta bertambah macet, maka ganjil-genap akan diterapkan. Namun apabila bertambahnya volume kendaraan tak signifikan, maka solusi dari Pemprov adalah penambahan bus sambil menunggu ERP terealisasi.

Nantinya, Pemprov akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengatur sistem ganjil-genap agar tidak ada warga yang mengganti pelat nomor menjelang sistem ganjil-genap diterapkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.