Sukses

Ahok: Indonesia Juara 2 Penularan Tuberkulosis

Ahok akan membabat habis semua kawasan kumuh di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengadakan acara ‎'Gerakan Keluarga Menuju Indonesia Bebas Tuberkulosis (TB)' di Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Dalam sambutannya, Ahok menyatakan penyakit ini masuk dalam kategori berbahaya. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan masih rendah.

"Terima kasih pada Bu Menteri dan WHO yang sadarkan kami bahwa Indonesia juara 2 untuk penularan TB. Penyakit ini bahaya," kata Ahok, Sabtu (2/4/2016).

Ahok menyampaikan penderita TB dapat menyebarkan penyakit tersebut ke 10-15 orang yang berdekatan dalam waktu cukup lama. Meski demikian, penderita tidak boleh ditinggalkan, tapi harus dirangkul oleh keluarga atau orang-orang terdekat agar mau kembali sehat.

"Bisa disembuhkan, asal kamu minum obatnya (4-6 bulan) teratur. HIV saja bisa (disembuhkan) kok, asal kamu lapor ke kita," tutur mantan Bupati Belitung Timur itu.

Ahok juga memahami cara pencegahan penyakit ini dapat melalui pembangunan tata kelola yang memenuhi unsur kesehatan. Oleh karena itu, ia akan membabat habis semua kawasan kumuh.


Selain itu, mantan anggota Komisi II DPR ini juga akan menyiapkan satu dokter, satu perawat, dan satu bidan untuk mengurus 1.250 warga.

Tiap rusun pun akan dibangun klinik yang dapat memberikan pengobatan TB gratis. Ahok juga memberi peringatan agar paket obat-obatan tersebut tidak digelapkan.

"Di 2005, saya tahu ada oknum mainin obat. Saya tahu karena pernah jadi bupati. Jangan katakan saya kejam, membiarkan TB menular lebih kejam," tegas Ahok.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menambahkan bila penderita TB tidak teratur dalam pengobatan, akan menyebabkan tubuhnya menjadi kebal. Kondisi ini dikenal sebagai Tuberculosis Multi-drug Resistant (TB MDR).

"Hal ini harus dicegah karena apabila kuman TB telah kebal terhadap pengobatan yang ada, maka harus diberikan obat anti TB jenis lain yang harganya mahal dan pengobatannya memakan waktu lama," kata Nila.

Berdasarkan data WHO pada 2014, kasus TB di Indonesia mencapai 1 juta dan jumlah kematian mencapai 110 ribu per kasus tiap tahunnya. Nila menyatakan, hampir 300 ribu pasien TB dirawat dan keberhasilan untuk sembuh mencapai 90 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.