Sukses

Bulgaria Minta RI Dukung Wakilnya Jadi Sekjen PBB

Menlu Bulgaria Daniel Mitov berharap, dalam pemilihan Sekjen PBB tahun depan Indonesia akan memberikan suaranya pada Bokova.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi kedatangan tamu penting hari ini. Mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu menerima lawatan dari Menlu Bulgaria, Daniel Mitov.

Pertemuan bilateral Retno dan Mitov membahas sejumlah hal penting. Termasuk soal pencalonan Dirjen UNESCO saat ini, Irina Bokova dari Bulgaria menjadi Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Saya memberikan informasi pada Menlu Retno bahwa Pemerintah Bulgaria menominasikan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova menjadi Sekretaris Jenderal atau Sekjen PBB selanjutnya," ucap Mitov di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rabu (30/3/2016).

Tak cuma memberi informasi, Mitov berharap dalam pemilihan Sekjen PBB tahun depan, Indonesia akan memberikan suaranya pada Bokova.

"Saya menyampaikan keinginan kami agar Indonesia mendukung pencalonan (Bokova) ini," sebut Mitov.

Merespons hal ini, Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir pun mengatakan, masih akan mempelajari permintaan dukungan dari Bulgaria tersebut.

"Itu kan prosesnya masih lama dan masih panjang, dan ada calon lain, kita harus melihat keseluruhan calon yang ada baru kita bisa (putuskan)," jelas Tata.

MoU Pembebasan Visa

Selain soal itu, Menlu RI dan Bulgaria juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.

"Kami berdua telah menandatangani MoU soal bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas," sebut Menlu Retno.

Dia menambahkan, dengan kedatangan Menlu Mitov ke Jakarta, menunjukkan betapa kuatnya hubungan dua negara beda benua ini. Retno percaya hubungan tersebut masih bisa meningkat.

"Tetap ada ruang untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Bulgaria," sebut Retno.

Tidak cuma itu, dalam pertemuan bilateral yang berlangsung kurang lebih satu jam ini, turut dibicarakan soal peluang kerja sama untuk memerangi kejahatan transnasional. Termasuk di dalamnya upaya pembasmian terorisme, perdagangan, dan obat-obatan terlarang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.