Sukses

SBY: Too Much Jika Dikatakan Pemerintahan Saya Gagal Total

Untuk membuktikannya, SBY telah mendokumentasikan capaiannya itu dalam bentuk video berdurasi 10 menit.

Liputan6.com, Bogor - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, geram saat mendengar pernyataan yang menyebut kiprahnya sebagai Presiden RI selama 2 periode dianggap gagal. Pendiri partai berlambang mercy itu merasa masih ada pihak yang menyudutkan pemerintahannya.

Bahkan SBY menilai kritikan terhadap pemerintahannya itu dianggap tidak proporsional.

"Minggu lalu saya masih mendengar kata-kata seperti ini. Saya kira berlebihan," kata SBY dalam Penataran Pimpinan dan Kader Partai Demokrat dengan tema Negara, Pemerintah, dan Sistem Nasional, di Bogor, Senin (28/3/2016).

SBY mengakui pemerintahan yang dipimpinnya kala itu ada yang belum sempurna. Namun, kata dia, tetap ada yang dicapai selama 10 tahun kepemimpinannya.

"Too much kalau dibilang tidak berbuat apa-apa atau gagal total," kata SBY dihadapan kader Demokrat.

Untuk membuktikannya, SBY telah mendokumentasikan capaiannya itu dalam bentuk video berdurasi 10 menit.

Dalam video itu SBY memaparkan secara rinci capaiannya selama 2 periode menjadi Presiden, yaitu melunasi utang kepada Lembaga Donor Internasional (IMF). Kemudian membubarkan Consultative Group on Indonesia (CGI).

"Jadi mandiri, kita tidak harus minta-minta," kata SBY.

Keberhasilan lain, adalah membuka embargo militer terhadap Indonesia sejak peristiwa Santa Crus Timor-timur tahun 1996 hingga dilakukan rekonsiliasi HAM.

Bukan hanya itu, ia juga mempresentasikan berbagai langkah pemberantasan korupsi dengan penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pengetatan di lembaga pemerintah.

Di akhir penayangan video, tercantum kata-kata bertuliskan 'Waraskah jika hingga hari ini masih ada yang mengatakan selama 10 tahun pemerintahan SBY tidak berbuat apa-apa dan SBY gagal'.

SBY mengatakan, setiap presiden memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menjalankan kepemimpinan. Kekurangan tersebut harus menjadi bahan evaluasi oleh pemimpin selanjutnya.

"Dalam gerakan berkesinambungan, menjadi tugas dan amanah untuk memperbaiki yang belum baik dan meningkatkan yang masih bisa ditingkatkan," jelas SBY.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.