Liputan6.com, Jakarta - Situasi Laut China Selatan kembali memanas usai penangkapan kapal nelayan Tiongkok di wilayah perairan Natuna oleh kapal RI akhir pekan lalu. Aksi kapal nelayan Tiongkok memasuki perairan RI diduga dilindungi aparat Tiongkok, karena mereka menyerang kapal patroli milik aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia.

Menteri Luar Negeri langsung melayangkan protes kepada Kedutaan Besar Tiongkok. Pemerintah memperingatkan untuk tidak mengganggu kedaulatan NKRI.

Dua berita lainnya yang tak kalah menyodot perhatian pembaca Liputan6.com adalah kisah Ratu Mary yang meninggal dunia dalam tidur dan penuturan Wakil Presiden era SBY, Boediono, yang mengaku pelit ikut pelelangan buku Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Berikut berita terpopuler yang dirangkum dalam Top 3 News:

1. Laut China Memanas, TNI Diminta Tambah Pasukan di Natuna

Perairan Natuna kembali memanas akhir-akhir ini usai penangkapan kapal nelayan milik Tiongkok oleh Pemerintah Indonesia. Kondisi memanas setelah pemerintah Tiongkok mengklaim bahwa nelayannya masih berada di wilayah teritorial Laut China Selatan.

Anggota Komisi I DPR Marinus Gea mendesak agar pemerintah lebih tegas terhadap klaim pemerintah Tiongkok yang telah mengklaim perairan yang masuk teritorial Indonesia.

"Semua yang melanggar kedaulatan kita dan TNI harus tegas," kata Marinus Gea di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (23/3/2016). 

Selengkapnya...

2. 24-3-1953: Ratu Mary dari Inggris Meninggal Dalam Tidur

Kabar duka menyelimuti Inggris pada hari ini tahun 1953. Istri mantan Raja Inggris, Raja George V, Ratu Mary meninggal dunia. Ibu dari Pangeran Edward VIII dan George VI ini wafat dalam damai ketika sedang tidur.

Kabar kematiannya, pertama kali disampaikan melalui sebuah buletin di depan Marlborough House. Buletin itu dikeluarkan pada pukul 23.15 waktu setempat.

Sebelum buletin yang mengabarkan kematiannya diberitakan, buletin pertama pendahuluan yang memberi tahu kondisi Ratu Mary memburuk juga dirilis pada pukul 11.40 pada hari yang sama.

Selengkapnya...

3. 'Ditodong' Megawati, Boediono Mengaku Pelit Ikut Lelang Buku

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meluncurkan buku yang berjudul Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat. Buku yang digagas para wartawan yang pernah mengikutinya, dari perubahan transisi orde baru sampai era reformasi, itu pun akan dibuat cetakan keduanya.

Presiden RI kelima itu 'menodong' para tamu undangan yang hadir. Bahkan sebelum menanyakan tamu yang bersedia menyumbang dengan azas gotong royong, Mega kemudian menanyakan kerelaan hadirin untuk memberikan sumbangan.

Terlihat yang menyumbang hanya kader PDIP. Mantan Wakil Presiden era SBY, Boediono, pun ditodong nominalnya untuk menyumbang.

Selengkapnya...