Sukses

Ibu Korban Helikopter Jatuh Minta Putranya Dimakamkan di Cilacap

Untuk memenuhi keinginan keluarga, ayah Pratu Bangkit, Kisus Budiono berangkat ke Jakarta menjemput jenazah anaknya.

Liputan6.com, Cilacap - Semula jenazah korban jatuhnya helikopter milik TNI AD di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu kemarin, Pratu Bangkit Dirgawan akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Namun, pihak keluarga meminta agar jenazah Pratu Bangkit dimakamkan di kampung halamannya di Cilacap, Jawa Tengah. Keinginan tersebut disampaikan kepada perwakilan TNI AD yang datang melayat.

Untuk memenuhi keinginan keluarga, ayah Pratu Bangkit, Kisus Budiono hari ini berangkat ke Jakarta untuk menjemput jenazah anaknya.

"Sekitar pukul 11.30 WIB tadi, bapaknya bersama 5 kerabat lainnya pergi ke Jakarta untuk meminta agar Bangkit bisa dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cilacap," kata paman almarhum, Samsu Duha di Cilacap, Senin (21/3/2016).

Kabar pemakaman Pratu Bangkit di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, juga sempat membuat keluarga terkejut. Karena, awalnya tersiar kabar jenazah anak pertama pasangan Kisus Budiono dan Faidah ini, akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Surengrono, Cilacap.


"Yang ingin sekali agar Bangkit dimakamkan di Cilacap sebenarnya ibunya. Dia dekat sekali dengan ibunya," tutur Samsu.

Sementara, sejumlah kerabat dan tetangga terus berdatangan di rumah duka yang beralamat di Jalan Raya Pasar Lebeng, Desa Dondong, Kecamatan Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah.

Beberapa kerabat juga terus menunggu kemungkinan jenazah bisa dimakamkan di kampung halamannya itu.

Pratu Bangkit Dirgawan adalah satu di antara 13 korban meninggal akibat jatuhnya Helikopter Bell 412 EP di Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu 20 Maret kemarin.
Pratu Bangkit adalah alumnus SMA 1 Cilacap dan telah mengabdi 6 tahun di TNI AD dan berdinas di Skuadron 21/Sena Pondok Cabe.

Dalam waktu 2 bulan ini, Pratu Bangkit memang bertugas di Poso untuk membantu Kepolisian Republik Indonesia memburu kelompok teroris pimpinan Santoso.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini