Sukses

Berebut Simpati Pendukung Cagub DKI

Tidak hanya aksi politik para calon yang akan maju, para simpatisan atau pendukung kandidat juga turut beraksi.

Liputan6.com, Jakarta - Genderang perang Pilkada DKI Jakarta 2017 mulai riuh. Tidak hanya aksi politik para calon gubernur atau cagub yang akan maju, para simpatisan atau pendukung kandidat juga turut beraksi. Mereka membentuk sejumlah wadah beragam nama dan beraksi di dunia nyata dan dunia maya.

TemanAhok telah mengawali beberapa bulan terakhir ini. Barisan pendukung Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini menjadi komunitas pertama yang muncul dan mendeklarasikan diri untuk cagub petahana.

TemanAhok menjadi motor politik Ahok yang telah memutuskan maju Pilkada melalui jalur independen. TemanAhok bertekad merealisasi target 1 juta Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk suksesnya Ahok maju melalui jalur independen.

Teman Ahok juga meminta pendukung mengisi ulang formulir dukungan untuk Heru Budi Hartono.

TemanAhok juga aktif menggalang dukungan dengan beragam pola, seperti menjual marchandise dan pernak-pernik tentang Ahok. Terakhir, mereka mengunggah sebuah video berdurasi 6 menit 08 detik.

Video garapan Camoe Project itu berisikan woro-woro mengajak para warga untuk memberikan dukungan terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang akan maju di Pilkada DKI Jakarta 2017 dari jalur independen.

Tapi, TemanAhok kini tidak lagi menjadi satu-satunya komunitas pendukung cagub. Sejumlah pendukung cagub lain kini bermunculan.

Meski PDIP belum mengetuk palu siapa yang akan diusung di pilkada nanti, namun gaung Djarot untuk maju di bursa Jakarta 1 mulai muncul. Teranyar adalah #SahabatDjarot yang digaungkan putra aktor gaek Eros Djarot pada 15 Maret 2016, dalam akun twitternya @banyubiru_

"Nama sama, kumis sama. Tapi yg ini bukan bokap gue. Hehe. A very humble guy. We likey. Pagi semua #SahabatDjarot," tulis Banyu dalam akunnya tersebut.

Di bawah tulisan itu, dia mengunggah gambar kartun seorang pria mirip Djarot. Lengkap dengan kumis, kacamata, serta rambut belah pinggir.

Di samping gambar kartun tersebut terdapat tulisan "Djarot For Djakarta".

Komunitas Banteng Muda yang dimotori Banyu Biru Djarot mulai menyuarakan dukungan untuk Djarot Saiful Hidayat (@banyubiru_)

Sementara di pojok kanan bawah terdapat lambang kepala banteng bertuliskan Komunitas Banteng Muda.

16 Maret kemarin, Banyu kembali mengunggah foto dukungan untuk Djarot maju dalam bursa Pilkada DKI dengan tagar #SahabatDjarot #KBM #bbd.

Di bawah tagar tampak foto berlatar putih itu Djarot tengah tersenyum dengan menggunakan kemeja putih. "Dari Blitar ke Djakarta. Harus pintar-pintar biar enggak gelap mata. Djarot ke Jakarta udah Pasti untuk Kerja Nyata." tertanda #SahabatDjarot.

Respons Djarot

Munculnya #SahabatDjarot mengusik perhatian Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat. Dia pun mencari tahu siapa yang memiliki inisiatif menyebarkan gambar tersebut. Sebab, PDIP belum memutuskan siapa yang akan maju di Pilkada DKI Jakarta.

"Ah biar ajalah. Aku baru tahu dari media, kami cek, ternyata anak-anak dari komunitas Banteng Muda," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Kamis (17/3/2016).


Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengecek kondisi tiang bendera saat inspeksi mendadak di JCC, Selasa (3/1/2016). Tinjauan terkait kesiapan pelaksanaan KTT Luar Biasa OKI pada 6-7 Maret mendatang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Djarot mengatakan, tidak ada komunikasi dari komunitas pimpinan Banteng Muda, Banyu Biru itu kepadanya. Tiba-tiba saja mereka mengunggah gambar itu di sosial media.

"Enggak, enggak komunikasi. Iya Banyu Biru itu Komunitas Banteng Muda sama anak-anak muda lainnya," jelas politisi PDIP itu.

Kata Djarot, itu adalah karya para anak muda di sosial media. Meski begitu, dia memastikan dukungan itu bukan resmi dari PDIP. Saat ini mandat PDIP meminta bekerja dan mengawal Jakarta hingga 2017.

"Bukan. PDIP keluarin instruksi supaya kita mengawal sampai 2017 kerja fokus dengan baik. Kita enggak terpengaruh manuver. Mekanisme sedang berjalan. Aku juga enggak mikir kok, biarin aja," pungkas Djarot.

Lulung Bergerilya

Selain dukungan untuk Djarot, akun dukungan terhadap Abraham 'Lulung' Lunggana juga muncul di media sosial Path bertajuk 'Suka Haji Lulung'.

Akun tersebut berisi foto-foto kegiatan Lulung baik formal maupun informal, seperti kegiatan saat Lulung membantu masyarakat membawa keranda jenazah. Tampak dia menggunakan peci hitam dengan baju koko, berdiri di depan tandu.

"Ini bukan pencitraan tidak ada satu media yang meliput semua atas dasar ke ikhlasan," tulis akun Suka Haji Lulung, Kamis (17/3/2016).

Setelah TemanAhok, muncul Suka Haji Lulung, sebuah akun media sosial yang menampilkan kegiatan Abraham 'Lulung' Lunggana (Path 'Suka Haji Lulung')


Rajin memposting berbagai kegiatan Lulung yang tengah bergerilya mendekati warga DKI Jakarta, sebenarnya tim kampanye 'Suka Haji Lulung' ini baru akan dideklarasikan pada 30 Maret 2016 mendatang.

Sekali memposting, puluhan orang memberikan gambar 'hati' dalam foto itu. Banyak juga komentar para follower-nya.

Misalnya saja, Lulung yang memposting foto di sebuah pasar dan dikerubungi ibu-ibu. Dalam foto itu, terdapat tulisan 'Haji Lulung dekat di hati'. Postingan itu lalu mendapat berbagai respon, seperti akun bernama Liswandi yang berkomentar 'Ciee dikerubungi wanita'.

Ada pula yang berkomentar 'Meski aku ga pernah foto bareng sama Haji Lulung, tapi Haji Lulung tetap dekat di hati aku' begitu tulis akun bernama Ongky Raharja. Kemudian akun bernama Edwin memuji Lulung dengan mengatakan, dia adalah Haji paling ganteng se-DKI.

Selain memposting foto blusukannya, Lulung juga memamerkan gambar ketika dia diwawancarai sejumlah media, berbagai diskusi, dan berita yang memuat tentang dirinya.

Lulung juga memanfaatkan akun Path-nya itu untuk menunjukkan bahwa dia adalah anak seorang Pejuang 1945 yang bernama Peltu Tubagus Abdurrahim. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu berfoto di makan ayahnya di Taman Makan Pahlawan.

Di bawah foto dia menuliskan, "Haji Lulung anak seorang pejuang 45 bernama Peltu Tubagus Abdurrahim dan dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata. Di jiwa Haji lulung selalu tertanam jiwa nasionalisme dan patriotisme".

Lulung juga pamer foto masa lalunya ketika mengikuti latihan militer pada tahun 1984.

Batman Muncul 

Relawan menunjukkan plakat Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman) di Jakarta, Kamis (17/3/2016). Batman menyatakan siap memenangkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Demam dukung mendukung calon gubernur DKI kian mewabah. Sebelumnya, pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berkumpul dalam kelompok bernama TemanAhok, yang kini tengah mengumpulkan KTP dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta itu.

Kini, kelompok pendukung Ahok bertambah dengan munculnya Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman). Mereka mendeklarasikan dukungannya untuk Ahok di Kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Ketua Batman Immanuel Ebenezer menyatakan, Batman diisi mantan aktivis 98 yang juga relawan Jokowi. "Saya jamin, yang dulu relawan Jokowi pasti dukung Ahok," ujar pria yang kerap disapa Noel itu, Kamis (17/3/2016), di Jakarta.

Noel mengatakan, Batman terbentuk atas dasar beban moral dan beban sejarah sebagai aktivis 98. Untuk itu, Batman akan mendukung sosok Ahok yang dinilai cocok dengan nilai kebhinekaan dan demokrasi.

Noel memastikan, nantinya tidak akan ada anggota Batman yang mengais meminta posisi dan jabatan apabila Ahok terpilih menjadi gubernur dalam Pilkada DKI 2017.

"Tidak ada minta posisi, kita di sini posisinya relawan, relawan yang benar tidak ada tendensi," tegas Noel.

Berbeda dengan TemanAhok yang telah diakui Ahok, menurut Noel, Batman belum komunikasi baik dengan Ahok maupun TemanAhok.
 
Bentuk dukungan yang akan diberikan Batman adalah sosialisasi di media sosial, kampanye ke masyarakat, dan mengadakan diskusi dengan media.

"Kami memang tidak berhubungan dengan TemanAhok, kami relawan yang tidak begitu membutuhkan pengakuan dari Ahok maupun TemanAhok," ujar Noel.

Ahok mendapatkan dukungan dari kelompok yang menamakan Basuki Tjahaja Purnama Mania (Liputan6.com /Delvira Chaerani Hutabarat)

Kenapa Batman? menurut Noel karena sosok Ahok mirip dengan sosok superhero Batman yang memiliki ciri profesional dan pembasmi kejahatan di Ibu Kota.

"Bedanya Ahok tak perlu topeng untuk menumpas kejahatan," ucap Noel.

Selain karena kesamaan memberantas kejahatan, Ahok dan Batman sama-sama harus menangani kota yang sangat kacau, yakni Jakarta vs Gotham City. Gotham merupakan kota tempat tinggal Batman.

"Jakarta ini kan sudah seperti Gotham, kejahatan di mana-mana, makanya perlu sosok Ahok sebagai batmannya," ucap Noel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.