Sukses

VIDEO: Ini Beda Gerhana Tahun 1983 dan 2016 di Tanah Jawa

Hingga kini berbagai tradisi terkait mitos gerhana masih dilakukan masyarakat Jawa.

Liputan6.com, Magelang - Matahari terbit di sela-sela stupa Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. Semakin lama semakin tinggi mendekati detik-detik jelang gerhana matahari sebagian.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (9/3/2016), saat tiba waktu yang dinantikan, matahari pun mulai tertutup bulan. Meski hanya gerhana sebagian, namun memuaskan masyarakat yang menanti momen langka itu.

Kembali ke 11 Juni 1983, perhatian para pemburu gerhana matahari terpusat di Candi Borobudur. Pada saat itu TVRI menjadi satu-satunya televisi di Tanah Air yang menayangkan secara langsung peristiwa langka itu.

Pada saat itu pemerintah Indonesia menginstruksikan masyarakat tidak melihat langsung gerhana. Berbagai mitos juga membuat gerhana matahari ditakuti. Salah satu yang melegenda di tanah Jawa adalah Batara Kala melahap matahari.

Sebagian warga yang percaya tahayul, memukul lesung padi dan ranting pohon untuk melawan raksasa jahat supaya mengeluarkan matahari. Wanita hamil juga bersembunyi karena takut bencana mengintai.

Kini ilmu astronomi semakin maju. Gerhana matahari menjadi fenomena yang bisa dinikmati banyak orang tanpa ketakutan.

Meski demikian, tradisi turun-temurun masyarakat Jawa tetap dilakukan. Jika ada gerhana matahari atau gerhana bulan, warga ramai-ramai memukul lesung.

Tradisi Gejog Lesung masih dilakukan supaya Batara kala memuntahkan kembali sang surya. Meski kini, Gejog Lesung dilakukan sambil mengenakan kacamata gerhana.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.