Sukses

Identitas Pencuri Kabel di Gorong-gorong Istana Terlacak

Polisi kini fokus melakukan pengejaran terhadap pencuri tembaga kabel di saluran air bawah tanah Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Polisi kini fokus melakukan pengejaran terhadap pencuri tembaga kabel di saluran air bawah tanah Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal memberi sinyal aparat akan menemukan keberadaan pencuri kabel dan meringkusnya dalam waktu dekat.

Iqbal membeberkan, pelaku yang saat ini diburu Tim Gabungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya memiliki kaitan dengan salah seorang pemulung yang ditangkap aparat Polsek Gambir awal 2015, terkait kasus yang sama.

"Saat ini tim sedang melakukan perburuan terhadap pelaku yang sudah teridentifikasi. Doakan saja hari ini atau besok kita sudah dapat melakukan upaya paksa yaitu penangkapan untuk pelaku pencurian ini. Salah satu (petunjuk)-nya kami mengaitkan pada satu tersangka di tahun 2015," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Iqbal mengaku hingga saat ini polisi belum mengetahui ke mana tembaga-tembaga curian itu dijual pelaku. Namun polisi akan mengembangkan penyelidikan ke arah penadah usai menangkap pelaku pencuriannya.

"Kita kan belum lakukan upaya paksa tapi nanti kita akan tangkap pelakunya dan penadahnya juga," ujar Iqbal.

Polisi pernah meringkus 4 orang terkait kasus pencurian kabel listrik milik PLN pada 2015. Para pencuri itu sehari-hari bekerja sebagai pemulung di sekitar Istana.

Mereka mengetahui ada kabel listrik yang tembaga di dalamnya mengandung nilai jual. Alhasil, mereka nekat masuk ke gorong-gorong, memotong dan mencurinya.

"Di 2015, tim kita sudah memeriksa di Polsek Gambir, itu ada 4 orang yang ditangkap. Kasusnya yaitu pemulung-pemulung yang melakukan, masuk ke dalam gorong-gorong itu," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Metro Jaya, Jumat (4/3/2016).

"Kemudian mereka mengambil batang-batang dan mengupas kabel-kabel lama PLN tadi," sambung dia.

Tito menjelaskan, pencurian ini terjadi lantaran jarang ada pihak yang mengecek kondisi gorong-gorong. Jajaran Polsek Metro Gambir mengungkap pencurian kabel listrik ini pada awal 2015.

"Memang di situ jarang dicek. Karena memang di bawah tanah. Bayangkan coba setiap hari dilakukan, itu cukup banyak," kata dia.

Menurut Tito, berdasarkan laporan yang diterima, jumlah kabel yang disita polisi dari 4 pencuri itu cukup banyak dan dihargai Rp 40 ribu per meter. Tito berpendapat, bagi warga yang hidup di tengah himpitan ekonomi, mencuri kabel listrik di saluran air di gorong-gorong memang memberikan keuntungan yang menggiurkan.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Tito menduga, penyebab banyaknya tumpukan kulit kabel di gorong-gorong, sisa proyek pembangunan yang tak dirapikan dan menjadi incaran maling kabel.


*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.