Sukses

Presiden Palestina Minta Bantuan Dana Internasional

Israel berusaha menyingkirkan warga Palestina dengan menduduki secara ilegal wilayah itu dan menghancurkan rumah-rumah di sekitar Al Quds.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengharapkan bantuan dana dari negara-negara dan lembaga internasional untuk melindungi ekonomi rakyat Palestina. Sebab, kondisi di negaranya cukup memprihatinkan.

"Israel terus menjajah ekonomi Palestina, tidak peduli warga Muslim atau Kristiani, dengan memberlakukan pajak berlebihan dan menghambat kesempatan investasi," ujar dia pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (KTT LB OKI) di Jakarta yang dikutip dari Antara, Senin (7/3/2016).

Dia melanjutkan, Israel bahkan berusaha menyingkirkan warga Palestina dengan menduduki secara ilegal tanah Palestina dan menghancurkan rumah-rumah di sekitar Al Quds (Yerusalem).

Agar resolusi KTT LB OKI menjadi efektif, menurut Abbas, seluruh negara anggota OKI mesti meningkatkan bantuan dana, terutama untuk melindungi Al Quds yang di dalamnya terdapat Masjid Al Aqsa yang merupakan tempat suci ketiga Islam.

"Menjamin pelestarian Al Quds adalah tugas penting yang harus kita lakukan bersama," kata Abbas.

Presiden Abbas pun memuji Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank) dan manajemen dana Al Aqsa dan Al Quds karena telah membantu rakyat Palestina.

Dia juga menyerukan pentingnya membangun program khusus untuk pemberdayaan ekonomi Palestina di sekitar Al Quds dan wilayah pendudukan lainnya, terutama untuk membiayai berbagai proyek yang dibutuhkan untuk menjamin kehidupan layak bagi rakyat Palestina.

"Dalam hal ini, peran Sekjen OKI dan Bank Pembangunan Islam sangat penting untuk melaksanakan mekanisme program ini," papar Abbas.

Pada akhir pidatonya, Presiden Abbas mengharapkan KTT LB OKI yang dihadiri 605 delegasi dari 57 negara dapat menghasilkan hasil nyata untuk membantu melindungi Al Quds dan memberikan hak warga Palestina untuk hidup merdeka dan mandiri seperti bangsa-bangsa lain di dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini