Liputan6.com, Jakarta - Kulit kabel yang jumlahnya mencapai 12 truk itu ditengarai sebagai penyebab banjir Jakarta, terutama jalan di depan Istana. Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya turun langsung ke lapangan guna mencari segala dugaan, apakah itu disengaja atau pun tidak.
Selain itu, berita mendalam bertajuk 'Mendulang Laba dari Gerhana Matahari Langka', turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com, terutama kanal News hingga Minggu (6/3/2016) pagi.
Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News.
1. 3 Fakta Ini Kuak Pemilik Kulit Kabel Depan Istana
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok melaporkan temuan kulit kabel di gorong-gorong depan Istana kepada Polda Metro Jaya. Hal ini lantaran kulit kabel yang jumlahnya mencapai 12 truk itu ditengarai sebagai penyebab banjir Jakarta, terutama jalan di depan Istana.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya turun langsung ke lapangan guna mencari segala dugaan, apakah itu disengaja atau pun tidak. Tak hanya menyambangi lokasi temuan kulit kabel, penyidik juga meminta keterangan dari berbagai pihak. Yaitu Suku Dinas Tata Air, PLN, dan Telkom.
Advertisement
Usai beberapa hari menyelidikinya, polisi kini mengungkap asal mula dan pemilik kulit kabel tersebut. Siapa dia?
2. Selain Kabel, Benda Ini Ditemukan di Gorong-gorong Depan Istana
Tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya memeriksa gorong-gorong di Jalan Merdeka Selatan atau tepatnya di depan Gedung Kementrian ESDM, Jakarta Pusat. Selama sekitar 3 jam pasukan tersebut menerobos gorong-gorong untuk mencari benda penghambat aliran air.
Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Mujiyono menyatakan langkah ini merupakan lanjutan dari penemuan dan penyelidikan sebelumnya.
"Jadi malam ini, Dirkrimsus Polda Metro Jaya bersama tata air, Telkom dan PLN memasuki gorong-gorong saluran air yang telah ditemukan lempengan-lempengan sisa kabel. Ini melanjutkan hari kemarin kita melakukan kegiatan yang sama," ungkap Mujiyono di Jakarta, Sabtu 5 Maret 2016.
3. Mendulang Laba dari Gerhana Matahari Langka
Peristiwa langka segera berlangsung di Nusantara. Gerhana matahari total (GMT) namanya. Fenomena alam itu akan kembali menyapa bumi pada 9 Maret 2016 mendatang, sekitar 33 tahun setelah gerhana itu terjadi pada 1983.
Dari seluruh daratan di dunia, hanya wilayah Indonesia yang akan menikmatinya secara langsung. Gerhana matahari total akan terlihat jelas di 12 provinsi di Indonesia.
Hal itu tentu saja disambut antusias. Baik pemerintah, warga maupun kalangan usaha sudah berancang-ancang memanfaatkan momen berharga itu.
Jika pemerintah memanfaatkan gerhana untuk menaikkan daya tawar wisata Indonesia ke mancanegara, rakyat sibuk menyiapkan diri untuk berpesta. Sedangkan kalangan pengusaha bersiap diri demi meraup laba tambahan.
Jika tidak percaya, cobalah datang ke Sigi, Sulawesi Tengah. Sebanyak tiga titik disiapkan menjadi lokasi pengamatan, yakni Desa Pakuli, Kecamatan Gumbasa; Ngatabaru, Kecamatan Sigi Biromaru; dan Desa Wayu, Kecamatan Kinovaro.
Â
*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar mulai pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.