Sukses

PBNU: Radikalisme Ancaman Serius Rusak Indonesia

Menurut Nusron, saat ini generasi muda banyak yang mulai diracuni paham keagamaan radikal.

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) siap menjadi garda terdepan dalam mencegah dan memerangi ancaman radikalisme di Indonesia. Namun begitu, PBNU berharap negara dapat mengambil langkah tegas dan sistematis dalam mengajak kelompok masyarakat untuk mencegah dan memerangi paham-paham tersebut.

Hal ini disampaikan Ketua PBNU Nusron Wahid dalam acara dialog 'Deradikalisasi-Bahaya Radikalisme Agama di Indonesia' di Pendopo Bupati Karanganyar, Jawa Tengah.

"Radikalisme adalah persoalan serius. Ini ancaman yang merusak kebangsaan dan mencoreng agama Islam yang seharusnya dipahami dan diamalkan sebagai rahmatan lil 'alamin," kata Nusron, Sabtu (5/3/2016). 

Hadir dalam acara tersebut Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Wakil Rais Aam KH Miftahul Akhyar, KH Ubaidillah Shodaqoh, dan Ketua Khatib Syuriah PBNU Yahya C Staquf. 

Menurut Nusron, saat ini generasi muda banyak yang mulai diracuni paham keagamaan radikal, di mana mereka berkeyakinan bahwa membunuh adalah bagian dari jihad. Mereka juga sangat merusak kebhinekaan bangsa ini karena begitu mudah mengafirkan orang-orang yang tidak sepaham atau sealiran.

"Sekarang Presiden Jokowi terus menggencarkan upaya deradikalisasi, Menko Polhumkam Pak Luhut juga terus menggalang kelompok masyarakat agar berperan aktif memberikan informasi ancaman dan dicurigai bisa mengarah tindakan teror," kata mantan Ketua Umum GP Ansor ini.

Dalam kesempatan sama, KH Miftakhul Akhyar mengungkapkan, mereka yang mengatasnamakan Islam tetapi melakukan perusakan dan tindakan teror sejatinya telah berlaku anti-Islam.

Sementara itu, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan menyatakan, PBNU dan Ansor sebagai kekuatan besar Islam di Indonesia harus terus melakukan upaya bahwa Islam harus menonjolkan perdamaian.

Mengingat bahayanya ancaman tersebut, Luhut berharap semua pihak ikut mengambil langkah pencegahan teror. Kalau masyarakat, lurah, camat, kepala desa saling memberi informasi, apalagi bekerja sama dengan intelijen, maka aksi radikalisme dan terorisme akan bisa secepatnya dicegah.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini