Sukses

Alasan Ahok Ogah Ikuti Jokowi Masuk Gorong-gorong

Banyak pekerjaan yang harus dilakukan Ahok. Dia cukup memantau langsung kinerja anak buahnya yang ada di lapangan dari kantornya.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok baru-baru ini dibuat kesal dengan penemuan gulungan kulit kabel di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Tumpukan bungkus kabel itu diduga menjadi pemicu terjadinya banjir di sekitar Istana.

Persoalan gorong-gorong sempat mencuat saat Presiden Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur DKI, 2012 lalu. Pria yang akrab disapa Jokowi itu bahkan turun langsung masuk ke dalam gorong-gorong mengecek persoalan tali air di Jakarta.

Namun lain cara Jokowi, lain ‎pula Ahok. Dia tidak mau mengikuti pendahulunya dalam menyelesaikan persoalan saluran air di Jakarta. Dia tidak mau seperti Jokowi yang terjun langsung masuk ke dalam gorong-gorong.

"Ngapain gue kayak-kayak begitu? Sekarang udah banyak yang masuk ke sana (gorong-gorong), ngapain gue ikut-ikutan masuk," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (4/3/2016).

Banyak pekerjaan yang harus dilakukan Ahok. Dia cukup memantau langsung kinerja anak buahnya yang ada di lapangan dari kantornya.


"Dulu kan nggak ada PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum). Kalau gue masuk, ngapain? Orang foto lu juga banyak kok. Polisi juga udah lihat (penemuan kulit kabel)," papar dia.

Sementara terkait keterlibatan personel Komando Pasukan Katak (Kopaska) dalam pengusutan kasus kulit kabel ini, Ahok mengaku medan yang dilalui berbeda. ‎Menurut dia, gorong-gorong yang ada di Jalan Medan Merdeka Utara atau persis di depan Istana lebih dalam.

"Mungkin dia (PPSU DKI) takut nyelem. Kamu tanya saja sama Dinas Tata Air. Kan itu dalem, daripada meninggal orang, kita nggak ada pengalaman nyelam," kata Ahok.

Sebelumnya, sejumlah personel TNI AL dari Kopaska dikerahkan untuk mencari benda yang menyumbat aliran air di gorong-gorong ‎Jalan Medan Merdeka Utara. Namun mereka tak menemukan tumpukan kulit kabel seperti yang dijumpai di gorong-gorong Jalan Medan Merdeka Selatan beberapa waktu sebelumnya.

 


*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.